JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Presiden Maruf Amin meminta maaf kepada masyarakat, karena belum bisa optimal dalam menanggulangi pandemi corona baru (Covid-19). Terkhusus umat Islam di Indonesia, wapres mengimbau umat meningkatkan kesabaran, karena harus menghadapi Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah di tengah pandemi.
Selain tidak dapat melaksanakan ibadah Salat Idulfitri secara berjemaah, seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya, masih banyak pula umat Islam yang merayakan Hari Raya dalam kondisi memprihatinkan secara ekonomi.
"Kita juga merasa prihatin pada saat Hari Raya Idul Fitri ini, karena banyak saudara kita yang berhari raya dalam keadaan yang memprihatinkan, dalam suasana yang tidak seperti hari raya pada tahun-tahun yang lalu. Oleh karena itu, saya mohon supaya kita semua bersabar dalam menghadapi situasi seperti ini," kata Wapres Maruf Amin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Wapres bahkan menyebut 2020 merupakan tahun kesedihan, karena kegiatan pemerintahan dan masyarakat tidak dapat berjalan normal seperti biasanya.
"Memang hari raya kali ini juga hari raya dalam kesulitan ekonomi, amul huzni, tahun kesedihan. Banyak kesulitan dihadapi oleh masyarakat dalam lebaran, oleh umat Islam khususnya. Kita memang harus bersabar," ujarnya menjelaskan.
"Kami, pemerintah, mohon maaf karena memang bahaya (corona) belum hilang. Untuk menghilangkan ini bukan sesuatu yang mudah karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dibanding negara ASEAN lainnya."
Untuk dapat mengatasi pandemi, Wapres Maruf mengatakan perlu upaya dari masyarakat juga dengan mematuhi imbauan pemerintah.
"Di samping itu juga masih ada sebagian masyarakat yang kurang disiplin, kurang mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker, tidak ada keramaian-keramaian dan banyak orang," ujarnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi