JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah daerah menolak prosesi pemakaman jenazah pasien positif virus corona atau Covid-19 dengan alasan kekhawatiran akan ikut tertular. Penolakan sempat terjadi di Depok, Tasikmlaya, Karawang, dan daerah lain.
Fairuz A Rafiq ikut prihatin atas penolakan jenazah. Namun dia sendiri tidak bisa memberikan penilaian benar atau tidak karena tak mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi di sana.
Dia menduga, bisa saja warga melayangkan penolakan lantaran jenazah tersebut tidak mengikuti protap pemakaman pasien positif virus corona yang benar. Sehingga mengkhawatirkan keselamatan warga setempat.
"Kalau masalah penolakan jenazah, saya kan juga enggak tahu penolakannya karena apa. Kalau misalkan takut penolakannya menularkan ke orang atau ternyata ada prosedurnya tapi enggak diikutin, itu juga enggak boleh," kata Fairuz A Rafiq, Selasa (7/4).
Jika prosedur pemakaman untuk pasien positif corona diikuti dengan benar namun warga masih menolak, yang seharusnya diedukasi adalah masyarakat setempat. Bisa jadi mereka tidak memperoleh pengetahuan yang benar tentang penyebaran Covid-19.
Kalau masyarakat telah mendapat informasi yang benar dan jenazah Covid-19 menggunakan protap standar pasien virus corona, Fairuz meyakini masyarakat tidak akan menolak atau menghalang-halangi prosesi pemakaman.
"Pastikan itu melalui prosedur yang benar dan masyarakat mendapat informasi yang valid tentang penyebaran virus corona, saya yakin enggak akan ditolak. Tapi prosedur yang memang harus diikuti," papar Fairuz A Rafiq.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sejumlah daerah menolak prosesi pemakaman jenazah pasien positif virus corona atau Covid-19 dengan alasan kekhawatiran akan ikut tertular. Penolakan sempat terjadi di Depok, Tasikmlaya, Karawang, dan daerah lain.
Fairuz A Rafiq ikut prihatin atas penolakan jenazah. Namun dia sendiri tidak bisa memberikan penilaian benar atau tidak karena tak mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi di sana.
- Advertisement -
Dia menduga, bisa saja warga melayangkan penolakan lantaran jenazah tersebut tidak mengikuti protap pemakaman pasien positif virus corona yang benar. Sehingga mengkhawatirkan keselamatan warga setempat.
"Kalau masalah penolakan jenazah, saya kan juga enggak tahu penolakannya karena apa. Kalau misalkan takut penolakannya menularkan ke orang atau ternyata ada prosedurnya tapi enggak diikutin, itu juga enggak boleh," kata Fairuz A Rafiq, Selasa (7/4).
- Advertisement -
Jika prosedur pemakaman untuk pasien positif corona diikuti dengan benar namun warga masih menolak, yang seharusnya diedukasi adalah masyarakat setempat. Bisa jadi mereka tidak memperoleh pengetahuan yang benar tentang penyebaran Covid-19.
Kalau masyarakat telah mendapat informasi yang benar dan jenazah Covid-19 menggunakan protap standar pasien virus corona, Fairuz meyakini masyarakat tidak akan menolak atau menghalang-halangi prosesi pemakaman.
"Pastikan itu melalui prosedur yang benar dan masyarakat mendapat informasi yang valid tentang penyebaran virus corona, saya yakin enggak akan ditolak. Tapi prosedur yang memang harus diikuti," papar Fairuz A Rafiq.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi