JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bukan menjadi rahasia bila Indonesia menjadi "surga" bagi kalangan pelaku Industri otomotif dunia, namun lepas dari itu persaingan yang ada sangat ketat. Salah melakukan strategi bisa mengakibatkan hengkangnya merek tersebut dari tanah air.
Hal ini sudah terjadi di beberapa merek yang sempat berperang di industri otomotif tanah air. Yaitu Chevrolet dan Datsun yang menyerah untuk berjualan di Indonesia. Ini terjadi berturut-turut sebelum pertengahan 2020.
Sebagai informasi Chevrolet lebih dulu menyatakan tak lagi memasarkan produknya di Indonesia dan mengakui strateginya yang dilakukan di Indonesia tak berjalan mulus. Dengan mengambil keputusan per 31 Maret 2020 menghentikan penjualan Chevrolet di tanah air.
President GM Asia Tenggara, Hector Villareal dalam keterangan resminya jelang akhir 2019 tepatnya pada Oktober lalu mengatakan kalau pihaknya tak mempunyai segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan di Indonesia.
"Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia, seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing," jelas Hector.
Sebenarnya salah satu produk Chevrolet sempat menujukkan keberhasilannya yaitu Spin yang bermain di segmen MPV. Namun persaingan semakin ketat akhirnya tumbang juga.
Hal yang hampir sama juga terjadi pada merek Datsun, di Indonesia merek ini bermain di segmen Low Cost Green Car (LCGC) yaitu dengan produknya Datsun Go dan Panca. Sempat mendapat sambutan positif dari konsumen dengan penjualannya yang cukup moncer.
Bahkan dalam setahun sempat mencatatkan angka penjualan sebanyak 30.000 unit. Namun lagi-lagi persaingan yang ketat membuat Datsun angkat tangan. Boleh dibilang bukan hanya persaingan ketat saja yang membuat dua merek ini menyerah, tapi juga rentang waktu melakukan penyegaran yang lama.
Ini membuat konsumen bosan untuk menunggu dan memilih model baru. Hingga pada akhirnya Nissan yang menaungi Datsun di Indonesia memutuskan untuk menghentikan produksi dan hanya menghabiskan stok lama Datsun.
Tak ingin meresahkan konsumennya kedua merek ini berkomitmen untuk tetap memberikan layanan purna jual di masing-masing bengkel yang sudah terdaftar untuk melakukan perawatan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi