Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ingat, Ban Tubeless Kena Paku Jangan Dibiarkan Terlalu Lama

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mobil Anda menggunakan ban tubeless? Ada hal penting yang harus diketahui untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Anda selama berkendara. Ban tubeless memang mempunyai kelebihan tersendiri bila dibandingan ban biasa. Salah satu kelebihannya adalah bila tertancap paku atau sejenisnya, maka ban ini tak langsung kempes.

Sebagai informasi kalau ban tubeless bisa bertahan sekitar 1-2 hari bahkan lebih karena mampu meminimalisir angin yang keluar. Akan tetapi tidak berarti Anda harus menunda untuk menambalnya, ini sangat berbahaya.

"Banyak orang yang salah kaprah kalau menggunakan ban tubeless meskipun kena paku lama menunda untuk menambal. Karena image yang sekarang ada adalah selama paku masih menancap maka angin tak akan keluar. Jadi paku dibiarkan menancap," ujar Bambang Hermanuhadi, selaku Manager Training PT Sumi Rubber Indonesia.

Baca Juga:  SMP IT Al Izhar School Tetap Berprestasi di Masa Pandemi

Bambang menambahkan, memang benar kalau ban tubeless bila terkena paku, angin yang ada dalam ban tak langsung keluar dengan signifikan. Namun dirinya menyarankan jangan menunda agar segera menambalnya.

"Jika ketemu toko atau bengkel terdekat langsung tambal jangan ditunda. Yang dikhawatirkan kalau kita membiarkan paku tetap menancap dan terus saja dipakai kendaraannya, bila paku tersebut nyangkut ke batu ke lobang jadi copot maka anginnya bisa hilang mendadak. Dan bannya melintir gak bisa dikontrol akhirnya terguling," tambahnya.

Kasus lain yang membayakan menurut Bambang dengan adanya kebocoran pada ban karena paku, ini bisa menjadi jalur bagi air masuk ke dalam kawat pada bagian telapak ban. Kawat tersebut akan mengandung uap air lalu berkarat.

Selain itu Bambang juga menambahkan bila kondisi ban sudah rusak dan tidak segera diganti, akan berakibat fatal dan membahayakan baik bagi kendaran maupun pengendara itu sendiri.

Baca Juga:  Pengajuan PK Jokowi ke MA, Jaksa Agung Siap Pasang Badan

Walaupun tak ada parameter waktu mengenai kapan harus mengganti ban, yang pasti ban harus diganti jika sudah waktunya. Hal tersebut bisa dilihat dari seberapa sering digunakan, jarak tempuh, kilometer, dan juga kondisi jalan yang dilewati.

Menurut Bambang usia ban juga harus menjadi perhatian, bila kondisi ban tetap bagus seperti baru namun pemakaian sudah berlangsung selama 6 tahun lebih seharusnya diganti.

"Waktu bukan menjadi patokan untuk mengganti ban, karena parameternya berbeda-beda. Untuk pengendara yang jarang menggunakan kendaraanya bisa 5-6 tahun harus ganti, sedangkan untuk yang sering bisa sepekan sekali pemakaian, sekitar 2 tahun sudah harus diganti," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mobil Anda menggunakan ban tubeless? Ada hal penting yang harus diketahui untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Anda selama berkendara. Ban tubeless memang mempunyai kelebihan tersendiri bila dibandingan ban biasa. Salah satu kelebihannya adalah bila tertancap paku atau sejenisnya, maka ban ini tak langsung kempes.

Sebagai informasi kalau ban tubeless bisa bertahan sekitar 1-2 hari bahkan lebih karena mampu meminimalisir angin yang keluar. Akan tetapi tidak berarti Anda harus menunda untuk menambalnya, ini sangat berbahaya.

- Advertisement -

"Banyak orang yang salah kaprah kalau menggunakan ban tubeless meskipun kena paku lama menunda untuk menambal. Karena image yang sekarang ada adalah selama paku masih menancap maka angin tak akan keluar. Jadi paku dibiarkan menancap," ujar Bambang Hermanuhadi, selaku Manager Training PT Sumi Rubber Indonesia.

Baca Juga:  1.500 Peserta Siap Meriahkan Festival Kota Pusaka Indonesia 2020

Bambang menambahkan, memang benar kalau ban tubeless bila terkena paku, angin yang ada dalam ban tak langsung keluar dengan signifikan. Namun dirinya menyarankan jangan menunda agar segera menambalnya.

- Advertisement -

"Jika ketemu toko atau bengkel terdekat langsung tambal jangan ditunda. Yang dikhawatirkan kalau kita membiarkan paku tetap menancap dan terus saja dipakai kendaraannya, bila paku tersebut nyangkut ke batu ke lobang jadi copot maka anginnya bisa hilang mendadak. Dan bannya melintir gak bisa dikontrol akhirnya terguling," tambahnya.

Kasus lain yang membayakan menurut Bambang dengan adanya kebocoran pada ban karena paku, ini bisa menjadi jalur bagi air masuk ke dalam kawat pada bagian telapak ban. Kawat tersebut akan mengandung uap air lalu berkarat.

Selain itu Bambang juga menambahkan bila kondisi ban sudah rusak dan tidak segera diganti, akan berakibat fatal dan membahayakan baik bagi kendaran maupun pengendara itu sendiri.

Baca Juga:  DPR Kritik Keras Menag Fachrul Razi Kerap Bikin Gaduh

Walaupun tak ada parameter waktu mengenai kapan harus mengganti ban, yang pasti ban harus diganti jika sudah waktunya. Hal tersebut bisa dilihat dari seberapa sering digunakan, jarak tempuh, kilometer, dan juga kondisi jalan yang dilewati.

Menurut Bambang usia ban juga harus menjadi perhatian, bila kondisi ban tetap bagus seperti baru namun pemakaian sudah berlangsung selama 6 tahun lebih seharusnya diganti.

"Waktu bukan menjadi patokan untuk mengganti ban, karena parameternya berbeda-beda. Untuk pengendara yang jarang menggunakan kendaraanya bisa 5-6 tahun harus ganti, sedangkan untuk yang sering bisa sepekan sekali pemakaian, sekitar 2 tahun sudah harus diganti," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari