BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Operasional turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang terpaksa dihentikan sementara karena menurunnya tinggi permukaan air waduk. Kondisi ini membuat elevasi air menyentuh batas operasional terendah atau Low Water Level (LWL).
Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, membenarkan penghentian tersebut. Ia mengatakan, turbin resmi dimatikan pada Selasa (4/11/2025) malam.
“Sekitar pukul 19.10 WIB tadi malam turbin dihentikan operasinya,” ujar Dhani, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, keputusan ini diambil karena elevasi air waduk sudah berada di titik batas LWL, yaitu 73,50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun setelah turbin dimatikan, permukaan air justru terus menurun.
“Pagi Rabu pukul 09.00 WIB, elevasi berada di angka 73,48 mdpl atau turun dua sentimeter sejak turbin berhenti,” jelasnya.
Dhani menambahkan, turbin baru akan dijalankan kembali jika kondisi air membaik dan elevasi waduk naik ke level normal, minimal 73,50 mdpl.
“Kami berharap hujan segera turun agar permukaan air naik dan PLTA bisa kembali beroperasi normal,” tutupnya.(kom)



