PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, melalui Dinas Kesehatan (Diskes) saat ini terus melakukan upaya antisipasi terhadap virus dari negeri Cina yang belakangan ini sudah mulai membuat resah banyak kalangan. Di mana, virus ini pertama kali di Kota Wuhan, Cina dan dilaporkan sudah menelan korban jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, meskipun virus Cina tersebut hingga saat ini belum ada ditemukan di Riau. Namun pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan upaya pencegahan.
"Sampai saat ini belum ada laporan dari kabupaten dan kota, serta sarana pelayanan kesehatan terkait virus Cina tersebut. Tapi kami tetap berusaha melakukan upaya pencegahan," katanya.
Upaya pencegahan tersebut, lanjut Mimi, yakni pihaknya melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) se-Riau. Nantinya, di titik-titik masuk Riau akan dilakukan pemeriksaan secara intensif terhadap orang-orang yang masuk.
"Kami juga berkoordinasi dengan KKP untuk melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang masuk melalui bandara dan pelabuhan di wilayah Provinsi Riau," ujar Mimi.
Dijelaskan Mimi, bahwa sampai saat ini organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) masih melakukan pengamatan dengan cermat terkait penyebaran virus misterius yang menyebabkan dua orang di Wuhan ini meninggal dunia.
"Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memberikan instruksi kepada kepala dinas untuk melakukan pencegahan penyebaran virus misterius dari Cina ke Indonesia," sebutnya.
Mimi menjelaskan bahwa dalam lampiran surat dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI Nomor PV.04.02/2.1/130/2020, disebutkan bahwa ciri-ciri virus ini ditandai dengan kondisi pasien yang menderita pneumonia berat.
Sebab, masyarakat Wuhan yang terjangkit virus ini dilaporkan mengalami pneumonia berat dan sebagian dari pasien-pasien tersebut bekerja di pasar ikan yang juga menjual berbagai jenis hewan hidup lainnya termasuk burung.
"Sehingga kami diminta untuk melakukan upaya preventif dengan berkoordinasi dengan sektor terkait lainnya untuk melakukan berkoordinasi dengan sektor kesehatan hewan, seperti dinas yang menangani fungsi kesehatan hewan baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota maupun karantina kesehatan hewan di seluruh Indonesia. Serta sektor yang menangani kebersihan pasar ikan dan tahu pasar hewan hidup lainnya," kata Mimi.
Di samping itu, kata Mimi, untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan melakukan promosi kesehatan secara terpadu baik pada sektor kesehatan hewan dan lintas sektor lainnya, termasuk kepada masyarakat khususnya bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri.(sol)