Jumat, 4 Juli 2025
spot_img

Panen Cepat dan Produktif, Sawit Muda PTPN IV di Kampar Catat Prestasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Langkah besar diambil oleh PTPN IV PalmCo dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi nasional melalui sektor perkebunan kelapa sawit. Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) ini menetapkan PTPN IV Regional III sebagai pilot project untuk mewujudkan produktivitas Crude Palm Oil (CPO) hingga 7 ton per hektare per tahun.

Salah satu lokasi andalannya terletak di Kebun Terantam, Kabupaten Kampar, di mana hamparan sawit muda seluas 615,74 hektare berhasil mencatatkan panen perdana hanya dalam waktu 30 bulan—lebih cepat dari standar industri.

Tanaman sawit muda ini mencatat produktivitas 6,5–7 ton per hektare per tahun, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya berkisar 3–4 ton. Bahkan, potensi optimalnya disebut bisa mencapai 35 ton TBS per hektare per tahun.

Baca Juga:  PTPN IV Regional III Bantu Atasi Masalah Sampah di Desa Pagaran Tapah

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Regional III. Menurutnya, posisi produktivitas yang kini sudah mencapai 5,06 ton per hektare menjadikan wilayah ini sangat layak dijadikan percontohan nasional.

“Saya bangga Regional III mampu menjaga ritme kerja yang rapi dan terstruktur. Bukan kebetulan jika kami tetapkan jadi pionir untuk target nasional 7 ton CPO per hektare,” ujar Jatmiko saat menghadiri panen perdana di lokasi.

Ia juga menyebut, keberhasilan Regional III akan dijadikan model untuk seluruh entitas di bawah PalmCo. Target tersebut diproyeksikan tercapai dalam waktu tiga tahun ke depan.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, menambahkan bahwa kebun replanting ini menggunakan varietas unggul PPKS 540 dan PPKS SMB (Simalungun) yang dikenal tumbuh cepat dengan kandungan minyak tinggi, mencapai 88–90 persen.

Baca Juga:  Dukung Protokol Kesehatan, PLN Peduli Berikan 28 Unit Wastafel

“Insya Allah, sawit muda ini akan menjadi salah satu motor pencapaian target nasional. Dengan kerja keras dan dukungan pimpinan, kami optimis bisa mencapainya,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa produktivitas akan dikejar melalui praktik terbaik (best practices) mulai dari pola tanam, pemeliharaan intensif, panen efisien, hingga penerapan manajemen berstandar sertifikasi nasional dan internasional. Semua itu dilakukan demi menjaga keberlanjutan industri sawit nasional sekaligus mendukung ketahanan energi berbasis sumber daya lokal.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Langkah besar diambil oleh PTPN IV PalmCo dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi nasional melalui sektor perkebunan kelapa sawit. Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) ini menetapkan PTPN IV Regional III sebagai pilot project untuk mewujudkan produktivitas Crude Palm Oil (CPO) hingga 7 ton per hektare per tahun.

Salah satu lokasi andalannya terletak di Kebun Terantam, Kabupaten Kampar, di mana hamparan sawit muda seluas 615,74 hektare berhasil mencatatkan panen perdana hanya dalam waktu 30 bulan—lebih cepat dari standar industri.

Tanaman sawit muda ini mencatat produktivitas 6,5–7 ton per hektare per tahun, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya berkisar 3–4 ton. Bahkan, potensi optimalnya disebut bisa mencapai 35 ton TBS per hektare per tahun.

Baca Juga:  The Zuri Hotel Pekanbaru Promo Paket Kamar Spesial

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Regional III. Menurutnya, posisi produktivitas yang kini sudah mencapai 5,06 ton per hektare menjadikan wilayah ini sangat layak dijadikan percontohan nasional.

“Saya bangga Regional III mampu menjaga ritme kerja yang rapi dan terstruktur. Bukan kebetulan jika kami tetapkan jadi pionir untuk target nasional 7 ton CPO per hektare,” ujar Jatmiko saat menghadiri panen perdana di lokasi.

- Advertisement -

Ia juga menyebut, keberhasilan Regional III akan dijadikan model untuk seluruh entitas di bawah PalmCo. Target tersebut diproyeksikan tercapai dalam waktu tiga tahun ke depan.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, menambahkan bahwa kebun replanting ini menggunakan varietas unggul PPKS 540 dan PPKS SMB (Simalungun) yang dikenal tumbuh cepat dengan kandungan minyak tinggi, mencapai 88–90 persen.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kini Beli Mobil Mitsubishi Bisa #DiRumahAja

“Insya Allah, sawit muda ini akan menjadi salah satu motor pencapaian target nasional. Dengan kerja keras dan dukungan pimpinan, kami optimis bisa mencapainya,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa produktivitas akan dikejar melalui praktik terbaik (best practices) mulai dari pola tanam, pemeliharaan intensif, panen efisien, hingga penerapan manajemen berstandar sertifikasi nasional dan internasional. Semua itu dilakukan demi menjaga keberlanjutan industri sawit nasional sekaligus mendukung ketahanan energi berbasis sumber daya lokal.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Langkah besar diambil oleh PTPN IV PalmCo dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi nasional melalui sektor perkebunan kelapa sawit. Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) ini menetapkan PTPN IV Regional III sebagai pilot project untuk mewujudkan produktivitas Crude Palm Oil (CPO) hingga 7 ton per hektare per tahun.

Salah satu lokasi andalannya terletak di Kebun Terantam, Kabupaten Kampar, di mana hamparan sawit muda seluas 615,74 hektare berhasil mencatatkan panen perdana hanya dalam waktu 30 bulan—lebih cepat dari standar industri.

Tanaman sawit muda ini mencatat produktivitas 6,5–7 ton per hektare per tahun, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya berkisar 3–4 ton. Bahkan, potensi optimalnya disebut bisa mencapai 35 ton TBS per hektare per tahun.

Baca Juga:  Mitsubishi Motors Ekspor XForce dari Indonesia

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Regional III. Menurutnya, posisi produktivitas yang kini sudah mencapai 5,06 ton per hektare menjadikan wilayah ini sangat layak dijadikan percontohan nasional.

“Saya bangga Regional III mampu menjaga ritme kerja yang rapi dan terstruktur. Bukan kebetulan jika kami tetapkan jadi pionir untuk target nasional 7 ton CPO per hektare,” ujar Jatmiko saat menghadiri panen perdana di lokasi.

Ia juga menyebut, keberhasilan Regional III akan dijadikan model untuk seluruh entitas di bawah PalmCo. Target tersebut diproyeksikan tercapai dalam waktu tiga tahun ke depan.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, menambahkan bahwa kebun replanting ini menggunakan varietas unggul PPKS 540 dan PPKS SMB (Simalungun) yang dikenal tumbuh cepat dengan kandungan minyak tinggi, mencapai 88–90 persen.

Baca Juga:  Bos AHM Akui Merecall PCX 150

“Insya Allah, sawit muda ini akan menjadi salah satu motor pencapaian target nasional. Dengan kerja keras dan dukungan pimpinan, kami optimis bisa mencapainya,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa produktivitas akan dikejar melalui praktik terbaik (best practices) mulai dari pola tanam, pemeliharaan intensif, panen efisien, hingga penerapan manajemen berstandar sertifikasi nasional dan internasional. Semua itu dilakukan demi menjaga keberlanjutan industri sawit nasional sekaligus mendukung ketahanan energi berbasis sumber daya lokal.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari