MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Suhu udara di Kota Makkah dalam dua hari terakhir tercatat mencapai 46°C dan diperkirakan terus meningkat seiring masuknya musim panas pada Juni 2025. Situasi ini mendorong pihak otoritas haji untuk mengingatkan jemaah calon haji (JCH), khususnya asal Riau, agar menjaga kesehatan dan menghindari kelelahan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau, H Muliardi, menyampaikan bahwa cuaca ekstrem bisa memicu dehidrasi dan memperparah kondisi jemaah dengan penyakit penyerta seperti hipertensi atau diabetes. Ia mengimbau jemaah agar beristirahat terlebih dahulu setelah tiba di Makkah dan menghindari aktivitas di luar hotel pada pukul 10.00–16.00 WAS.
“Perbanyak minum air, terutama air zamzam, meski belum merasa haus. Idealnya 200 cc per jam saat beraktivitas. Bagi yang sakit, hindari umrah sunah dan fokus pada ibadah ringan dari hotel,” imbaunya, Kamis (22/5).
Menjelang puncak haji di Arafah pada 5 atau 6 Juni mendatang, Kota Makkah semakin padat oleh jemaah dari berbagai negara. Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Ar-Rasyid, menegaskan pentingnya jemaah menjaga kebersamaan dan tidak bepergian sendiri, terutama bagi lansia dan perempuan.
Jika tersesat di Masjidilharam, jemaah diminta tidak panik dan menuju titik temu seperti area Zamzam Tower atau WC3, tempat petugas siap membantu. Ia juga mengingatkan agar hanya menggunakan bus selawat resmi dari terminal Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka’bah, serta tidak membawa uang tunai berlebihan saat keluar hotel.
Untuk menunjang keamanan dan layanan ibadah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiagakan petugas Sektor Khusus (Seksus) selama 24 jam di Masjidilharam. Mereka akan membantu jemaah yang tersesat, membutuhkan kursi roda, atau informasi seputar ibadah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Ali Machzumi, menyebut distribusi kartu Nusuk kini berjalan normal. Hampir seluruh jemaah telah menerima kartu tersebut. Ia menambahkan, tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) juga terus memantau kondisi jemaah dengan melakukan kunjungan ke sektor-sektor dan rumah sakit di Arab Saudi.
“Kesehatan adalah prioritas, agar jemaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah haji dengan optimal,” pungkasnya.