PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kendaraan bertonase besar tampak lalu-lalang di seputar jalanan dalam kota. Mulai dari areal Jalan HR Soebrantas Panam hingga persimpangan yang menghubungkan ke Jalan Arifin Achmad bagian atas. Imbauan dan aturan dilanggar oleh pengemudinya, demi mempersingkat waktu untuk bisa sampai ke lokasi tujuan.
Pemandangan seperti itu bisa dilihat di jam-jam sibuk dan padat kendaraan. Mulai pagi hingga sore di simpang Panam dekat Pasar Pagi Arengka. Sayangnya, aturan tersebut dilanggar sehingga dirasa membahayakan pengguna jalan lain, terutama pengendara sepeda motor.
Mobil-mobil bertonase berat yang melintas tersebut beragam jenis, mulai dari dump truk, truk peti kemas hingga fuso pengangkut balok.
"Kalau dibiar-biarkan sebenarnya ya sangat bahaya. Apalagi kalau udah bersebelahan, kita was-was kalau mau mendahului," keluh Rendi Aziz, pemotor yang melintas di lokasi.
Warga Jalan Cipta Karya ini menilai, bahwa kendaraan tersebut tidak pantas jika melintasi jalanan dalam kota. Apalagi, Jalan Soekarno-Hatta (Arengka) atas dan Panam ini merupakan persimpangan temu arus yang padat. Tentunya rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Kita minta ada tindakan dari kepolisian ataupun dishub. Inikan jalanan kota. Nanti kalau udah ada insiden kan kasihan korbannya," pintanya.
Senada, Reka pedagang kaki lima di seputar lokasi pasar juga khawatir. Sebab kendaraan besar kerap kali melintasi persimpangan dalam kota ini.
"Kita sih tidak tahu soal aturan-aturan, tapi kalau nengok itu (truk besar, red) ya takut juga. Takutnya ada kecelakaan karena jalan ini padat dilintasi sepeda motor," kata dia.
Hal ini, menurut mereka perlu ditindak lanjuti. Sebab ancaman keselamatan mengintai pengendara kendaran bermotor di lokasi tersebut.(*1/ksm)
Laporan : MUSLIM NURDIN