PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan meluncurkan uji coba penyelenggaraan angkutan kota (angkot) listrik pada 5 Desember nanti. Ada empat unit angkot listrik yang akan dioperasikan. Dan selama dua bulan ke depan, angkot listrik akan melayani penumpang secara cuma-cuma alias gratis.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Khairunnas mengatakan, angkot listrik tersebut akan mulai beroperasional di kawasan Panam Jalan Swakarya atau Tuah Karya, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru.
”Untuk rutenya nanti di Jalan Purwodadi sampai ke kawasan Rumah Potong Hewan (RPH). Kemudian di Jalan Cipta Karya-RPH. Dimulai jam operasional pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB,” ujar Khairunnas kepada Riau Pos, Senin (2/12).
Khairunnas menjelaskan, operasional kendaraan yang diberi nama ”Oplet Pekan” ini akan digratiskan selama dua bulan karena masih dalam tahap uji coba. Kendaraan ini merupakan kendaraan pengangkut yang mengantarkan penumpang dari pemukiman menuju halte bus terdekat.
”Untuk launching-nya nanti pada 5 Desember mendatang,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, uji coba ini dilakukan untuk melihat antusiasme warga dalam memanfaatkan layanan tersebut. Sehingga dapat dievaluasi, apakah warga memang memerlukan angkutan tersebut atau tidak.
”Karena kita melihat dulu bagaimana respon masyarakat terhadap layanan kita. Jika bagus tentu kita evaluasi untuk pengembangan lebih lanjut. Untuk tarif normalnya akan disubsidi oleh pemko Pekanbaru sama dengan tarif bus TMP Pekanbaru yakni Rp3 ribu per orang,” terangnya.
Khairunnas menambahkan, untuk total jumlah muatan angkot listrik tersebut berjumlah sebanyak 10 orang dewasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, angkutan Oplet Pekan merupakan inovasi yang telah dicanangkan Pemko Pekanbaru sejak beberapa tahun lalu. Tujuannya adalah untuk memudahkan warga mengakses layanan Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).
Angkutan listrik berupa feeder ini diwacanakan akan masuk ke jalan-jalan pemukiman untuk mengangkut warga yang ingin menuju halte bus TMP. Angkutan ini menjawab aspirasi masyarakat yang merasa kesulitan menjangkau halte bus karena jarak dari rumah yang cukup jauh.(dof)