Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Target KUR Perbankan Hampir Tercapai

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Memasuki kuartal IV 2024, perbankan hampir memenuhi target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang ditetapkan pemerintah. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah mencapai 85,87 persen dari target . Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebesar 76,44 persen.

SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Saptari menyatakan, hingga akhir September 2024 realisasi penyaluran KUR sebanyak Rp32,20 triliun kepada lebih dari 293 ribu pelaku usaha. Didominasi oleh sektor produksi sebesar 60,08 persen atau senilai Rp19,34 triliun. Sisanya 39,92 persen ke sektor non produksi, khususnya perdagangan, sebanyak Rp12,85 triliun.

“Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” jelasnya, kemarin (7/10).

Baca Juga:  ICW: Polisi Terkesan Menutupi Dua Pelaku Penyiram Novel Baswedan

Sementara itu, hingga akhir Agustus 2024, BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai Rp126,12 triliun. Angka itu setara 76,44 persen dari target penyaluran di 2024 sebesar Rp165 triliun. Mayoritas penyaluran ke sektor produksi sebesar 59,41 persen. Meliputi pertanian, perikanan, serta industri dan jasa lainnya.

“Rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) KUR terjaga pada kisaran 2,31 persen,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso.

Menurut dia, Sunarso terdapat beberapa hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, semangat kewirausahaan kepada UMKM. Karena kondisi mereka saat ini masih beragam levelnya. Kedua, kemampuan melakukan administrasi dan manajerial. “Ini merupakan pekerjaan rumah yang penting,” imbuhnya.

Baca Juga:  Sediakan Skuter Listrik untuk Bantu Jemaah Haji Tawaf

Kemudian, aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan. Selain itu, edukasi dan sosialisasi tentang keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Terakhir, dia menekankan pentingnya edukasi soal prinsip good corporate governance (GCG) kepada UMKM. “Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik. Itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembangberkelanjutan,” paparnya.(han/dio/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Memasuki kuartal IV 2024, perbankan hampir memenuhi target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang ditetapkan pemerintah. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah mencapai 85,87 persen dari target . Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebesar 76,44 persen.

SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Saptari menyatakan, hingga akhir September 2024 realisasi penyaluran KUR sebanyak Rp32,20 triliun kepada lebih dari 293 ribu pelaku usaha. Didominasi oleh sektor produksi sebesar 60,08 persen atau senilai Rp19,34 triliun. Sisanya 39,92 persen ke sektor non produksi, khususnya perdagangan, sebanyak Rp12,85 triliun.

- Advertisement -

“Penyaluran KUR ini merupakan bagian dari strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop yang kami optimalkan melalui value chain nasabah wholesale Bank Mandiri,” jelasnya, kemarin (7/10).

Baca Juga:  Belajar Online Matematika dengan Bantuan Pentablet

Sementara itu, hingga akhir Agustus 2024, BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai Rp126,12 triliun. Angka itu setara 76,44 persen dari target penyaluran di 2024 sebesar Rp165 triliun. Mayoritas penyaluran ke sektor produksi sebesar 59,41 persen. Meliputi pertanian, perikanan, serta industri dan jasa lainnya.

- Advertisement -

“Rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) KUR terjaga pada kisaran 2,31 persen,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso.

Menurut dia, Sunarso terdapat beberapa hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, semangat kewirausahaan kepada UMKM. Karena kondisi mereka saat ini masih beragam levelnya. Kedua, kemampuan melakukan administrasi dan manajerial. “Ini merupakan pekerjaan rumah yang penting,” imbuhnya.

Baca Juga:  Laman Rumput Hijau

Kemudian, aksesibilitas UMKM terhadap informasi, pasar, teknologi dan pendanaan. Selain itu, edukasi dan sosialisasi tentang keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Terakhir, dia menekankan pentingnya edukasi soal prinsip good corporate governance (GCG) kepada UMKM. “Kita perlu educate UMKM untuk menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip GCG dengan baik. Itulah yang akan menjadikan UMKM bertumbuh dan berkembangberkelanjutan,” paparnya.(han/dio/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari