PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di tengah perbaikan-perbaikan sejumlah jalan yang gencar dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, namun masih ada jalan-jalan yang rusak parah.
Salah satunya Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai. Bahkan masyarakat sekitar Jalan Paus menanam pohon pisang di jalan yang rusak.
Pantauan Riau Pos, Selasa (30/7) di Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai tak jauh dari simpang Jalan Tuanku Tambusai terlihat pohon pisang disanggah dengan tiga ban bekas ditanam di jalan yang berlubang dan retak.
Menurut warga sekitar Doris, warga sangat menyayangkan lambannya perbaikan terhadap badan jalan rusak oleh dinas terkait. Sehingga bisa membahayakan keselamatan pengendara dan masyarakat.
Itu sebabnya, warga melakukan cara mencegah jalan rusak itu tidak sampai membahayakan keselamatan pengendara. Seperti melakukan penimbunan ataupun pengecoran. Namun karena saluran air tidak berfungsi, jalan kembali rusak.
”Sebenarnya tidak bisa dilakukan perbaikan dengan cara pengecoran atau ditimbun, karena ini saluran air di bawah yang sudah rusak parah. Makanya setiap diperbaiki di atas malah amblas ke dalam,” katanya.
Ia menambahkan, sudah banyak pengendara motor yang terperosok ke dalam lubang di tengah jalan itu.
”Sudah tiga ban mobil yang pecah menjadi korban dari kerusakan badan jalan dan saluran air ini.
Itu sebabnya, jelang menunggu penanganan serius dari pemko, warga setempat bersepakat untuk menanam pohon pisang di tengah jalan agar tidak menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
”Inilah solusinya yang bisa kami ambil untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Kemarin kami juga sudah melaporkan juga kepada pihak terkait yang juga melakukan perbaikan di Jalan Paus, namun hal tersebut tidak direspon sehingga kami tetap meletakkan pohon pisang ini di tengah jalan,” katanya.
Pihaknya berharap perbaikan saluran air di kawasan ini juga bisa dilakukan secepatnya. Sehingga badan jalan tidak ikutan amblas.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pengendara motor Andrian. Ia mengaku senang dengan ditempatkannya pohon pisang dalam lubang di tengah jalan tersebut. Ini bisa dapat menghalangi pengendara motor dan mobil untuk terperosok ke dalam lubang yang cukup besar dan dalam.
”Walaupun harus bergantian melintasi jalan, namun jika masyarakat tidak memberikan peringatan lewat pohon pisang ini, akan banyak pengendara yang mengalami kecelakaan,” katanya.
Ia berharap kerusakan badan jalan bisa segera diperbaiki agar tidak ada korban akibat jalan rusak.
”Di satu sisi kami bersyukur kepedulian masyarakat karena kalau tidak ada pohon pisang itu kita mana tahu jalan itu berlubang cukup dalam, namun kami berharap pemerintah bisa segera melakukan perbaikan, jangan sampah nyawa pengendara yang melayang barulah pemerintah melakukan perbaikan,” harapnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Marpoyan Damai