SURABAYA (RIAUPOS.CO) – Di bursa pilgub Jawa Timur, Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah belum bersedia menyebutkan nama yang akan diusung pada Pilgub Jatim 2024. ”PKB memiliki stok kader internal yang mencukupi untuk diusung. Kami juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa calon, tapi yang pasti menunggu desk pilkada dulu,” ujarnya.
PKB pemenang Pileg 2024 di Provinsi Jawa Timur dengan meraih 27 kursi. Itu membuat PKB mampu mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Sebab, perolehan kursinya telah melewati batas minimal 20 persen (24 kursi) dari total 120 kursi yang diperebutkan di DPRD Jatim.
Sementara itu, PDIP mendekati Khofifah Indar Parawansa. Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah telah bertemu Khofifah akhir April lalu. Said secara terbuka siap mengusung Khofifah di Pilgub Jatim 2024. Beberapa nama disebut siap disodorkan sebagai pendamping. Di antaranya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Dari Jakarta, PDIP terus melakukan persiapan menghadapi pilkada. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya masih terus melakukan konsolidasi dengan pengurus di provinsi dan kabupaten/kota. “Kami rapat secara maraton,” terangnya.
Selain itu, DPP PDIP menggelar rapat dengan para kepala daerah dari PDIP yang berprestasi. Yaitu, mereka yang berhasil meningkatkan jumlah kursi di DPRD pada Pemilu 2024 lalu.
Sementara itu, salah satu nama kader PDIP yang muncul dalam bursa adalah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Risma muncul dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta. Tapi, saat dikonfirmasi, Risma justru banyak bercanda. ”Aku sudah jawab kemarin, gimana ya, haduh. Karena aku takut teman-teman (wartawan, red) juga nggak percaya aku ngomong, gitu kan,” ujar Risma ditemui setelah acara graduasi penerima PENA di kantornya di Jakarta, kemarin (8/5).
Ketika disinggung lebih lanjut soal ada atau tidaknya penugasan ataupun tawaran untuk ikut dalam kontestasi pilkada, Risma menegaskan belum ada. Bahkan, keinginan pribadi untuk maju pun sejauh ini juga disebutnya tak ada.
Lalu, bagaimana jika tetap ada tawaran? Termasuk tawaran menjadi menteri di kabinet pemerintahan yang baru? Politikus PDIP tersebut tegas menjawab, dirinya tak mau berandai-andai. ”Nggak bisa ngomong andai, soalnya juga nggak ada yang nawari gitu lho,” katanya.
Pada kesempatan lain, Presiden Joko Widodo memastikan pilkada tidak akan mundur. “Sampai saat ini tidak ada yang namanya percepatan atau pemajuan pilkada,” ujar kepala negara.
Dia minta agar para wartawan menanyakan kepada partai pengusung. ’’Tanyakan kepada PSI,’’ tutur Jokowi.(far/lum/syn/mia/lyn/kkn/fth/ton/c17/ttg/jpg)