PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), Ahad (21/4) malam. Tiga orang meregang nyawa akibat kecelakaan yang terjadi di Km 18+700 Jalur B Kecamatan Minas, Kabupaten Siak itu.
Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman mengatakan, kejadian nahas ini melibatkan mobil SUV dengan nopol BM 174 FFA dengan sebuah truk tronton dengan nopol BK 8862 XH. Korban meninggal dunia merupakan pengemudi dan penumpang mobil SUV.
“Semula mobil SUV dengan nopol BM 174 FFA datang dari arah Kandis menuju Pekanbaru dengan kecepatan tinggi. Pada saat sampai ditempat kejadian kecelakaan kondisi jalan lurus menabrak bagian belakang dari truk tronton,” sebut Kombes Taufiq, Senin (22/4).
Akibat tabrakan tersebut, mobil SUV mengalami kerusakan berat pada hampir seluruh badan mobil. Sedangkan pengemudi dan penumpang SUV diketahui meninggal dunia. Korban masing-masing Keysa Aura Salsabila (17) pengemudi, Liza Fitria (46) dan Gita Cardina Sari (33).
“Saat menerima laporan, petugas kami langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan memberikan pertolongan kepada korban. Kami juga sudah mengamankan barang bukti dan kemudian melakukan proses olah TKP di lapangan,” sambung Kombes Taufiq.
Kombes Taufiq Lukman mengatakan, kasus kecelakaan fatal dikarenakan pengemudi dalam keadaan mengantuk memang sudah sering terjadi di Riau. Apalagi di jalan bebas hambatan seperti jalur Tol Pekanbaru-Dumai.
“Kasus kecelakaan fatal bahkan sampai menimbulkan korban jiwa dikarenakan pengemudi mengantuk sudah sangat sering terjadi. Bahkan dalam berbagai kesempatan, kami selalu memberikan imbauan kepada masyarakat agar menepi bila mengantuk,” sebutnya.
Ia kemudian menjelaskan salah satu kondisi di mana seorang manusia akan kehilangan kesadaran apabila merasa sangat mengantuk. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah mikro sleep. Meski rentang waktu kehilangan kesadaran hanya sepersekian detik, namun hal ini sangatlah fatal bagi pengemudi.
“Ada istilah yang kita kenal dengan mikro sleep. Dimana, kondisi ini terjadi akibat seseorang mengalami kantuk yang luar biasa, kemudian kehilangan kesadarannya sepersekian detik. Ini sangat bahaya dan dapat menyebabkan seseorang kehilangan kendali dan konsentrasi,” terang Kombes Taufiq.
Kombes Taufiq meminta agar masyarakat senantiasa menjadi pelopor keselamatan lalu lintas. Salah satunya dengan mentaati aturan lalu lintas serta selalu berhati-hati dalam berkendara. Apabila melewati jalan tol, agar dapat memperhatikan batas kecepatan maksimal.
“Bila lelah dan mengantuk segera menepi ke rest area jangan dipaksakan mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya. Konsentrasi dalam mengemudi juga menjadi piranti penting guna terwujudnya keselamatan,” imbaunya.(gem)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru