Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Waketum MUI, Dikenal sebagai Ulama Santun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah berduka. Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI dan Ke­tua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas wafat setelah menderita gagal ginjal. Tokoh kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat itu dikenal sebagai ulama yang santun dan memiliki pemahaman ilmu agama yang mendalam, khususnya ilmu tafsir.

Guru Besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu mengembuskan napas terakhir pada Kamis (2/1) sekitar pukul 23.47 di Rumah Sakit Sarjito Jogjakarta. “Beliau gagal ginjal,” terang Ketua PP Muhamamdiyah Anwar Abbas kepada Jawa Pos (JPG), Jumat (3/1).

Menurut Sekjen MUI Pusat itu, Yunahar sakit sejak Juni lalu. Yaitu, setelah menyampaikan khutbah Salat Idulfitri di Bontang, Kalimantan Timur. Sejak saat itu, Yunahar aktif melakukan cuci darah seminggu bisa sampai dua kali. Bahkan, akhir-akhir sebelum meninggal bisa tiga kali dalam seminggu.

Baca Juga:  Rencana Bazar di Atas Jembatan WFC Tuai Kontroversi

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, keluarga, PP Muhammadiyah, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogjakarta, dan RSU Sarjito sudah berusaha maksimal bagi kesembuhan Yunahar. Bahkan, berencana melakukan cangkok ginjal.(lum/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah berduka. Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI dan Ke­tua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas wafat setelah menderita gagal ginjal. Tokoh kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat itu dikenal sebagai ulama yang santun dan memiliki pemahaman ilmu agama yang mendalam, khususnya ilmu tafsir.

Guru Besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu mengembuskan napas terakhir pada Kamis (2/1) sekitar pukul 23.47 di Rumah Sakit Sarjito Jogjakarta. “Beliau gagal ginjal,” terang Ketua PP Muhamamdiyah Anwar Abbas kepada Jawa Pos (JPG), Jumat (3/1).

- Advertisement -

Menurut Sekjen MUI Pusat itu, Yunahar sakit sejak Juni lalu. Yaitu, setelah menyampaikan khutbah Salat Idulfitri di Bontang, Kalimantan Timur. Sejak saat itu, Yunahar aktif melakukan cuci darah seminggu bisa sampai dua kali. Bahkan, akhir-akhir sebelum meninggal bisa tiga kali dalam seminggu.

Baca Juga:  Rencana Bazar di Atas Jembatan WFC Tuai Kontroversi

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, keluarga, PP Muhammadiyah, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogjakarta, dan RSU Sarjito sudah berusaha maksimal bagi kesembuhan Yunahar. Bahkan, berencana melakukan cangkok ginjal.(lum/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari