TANAHDATAR (RIAUPOS.CO) – Kawasan Tanahdatar Provinsi Sumatera Barat dilanda Banjir lahar dingin, banjir bandang, dan longsor. Menyikapi situasi ini, Bupati Tanahdatar Eka Putra bersama Forkopimda dan perangkat daerah terkait mengadakan rapat di Gedung Indo Jolito, Senin (8/4/2024) malam.
Rapat tersebut menghasilkan penetapan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan, mulai dari tanggal 8 April 2024 hingga 21 April 2024.
“Berdasarkan hasil rapat dan pertimbangan matang, kami putuskan untuk menetapkan status tanggap darurat bencana alam di Kabupaten Tanahdatar selama 14 hari ke depan,” ujar Eka Putra.
Penetapan status tanggap darurat ini bertujuan untuk mempercepat penanganan bencana dan membantu masyarakat yang terdampak.
Eka mengatakan, berdasarkan informasi yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), camat, dan wali nagari, sejumlah daerah yang sungainya berhulu di Puncak Gunung Marapi mengalami banjir.
Di antaranya, Kecamatan Tanjung Baru, Kecamatan X Koto, Limo Kaum, Sungayang, bahkan Kecamatan Tanjung Emas. Sekitar 20 sungai membawa material banjir lahar dingin.
“Dengan penetapan status tanggap darurat ini, semua pihak dapat bergerak cepat dan terkoordinir dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana,” jelas Eka Putra.
Pemerintah Kabupaten Tanahdatar telah membuka Posko Tanggap Darurat di Pusdalops BPBD Tanahdatar dan posko bantu di seluruh kantor camat terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.
“Kami harap masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Hindari daerah yang berisiko tinggi terkena bencana,” imbau Eka Putra.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tanahdatar dan Forkopimda siaga 24 jam dan terus memantau perkembangan bencana dan kondisi masyarakat. “Bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana juga akan terus diupayakan terpenuhi,” tambahnya.