DUMAI (RIAUPOS.CO) – Keberadaan sembilan bahan pokok (sembako) di Kota Dumai sebagian besar dipasok dari luar daerah. Yakni berasal dari daerah Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Proses pendistribusian sembako yang terbilang jauh, setidaknya telah mempengaruhi kestabilan harga.
”Kami dari Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri bersama dengan Tim Satgas Pangan di daerah datang ke Dumai guna menindaklanjuti laporan yang diterima,” kata Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Dr Didik Suharyanto SH yang ditemui Riau Pos, Selasa (26/3) di Pasar Pulau Payung atau Bunda Sri Mersing Dumai
Kehadiran tim Satgas Pangan ini, lanjut Didik, untuk memastikan ketersediaan barang dan fluktuasi harga serta kecukupan sejumlah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama dalam menghadapi perayaan keagamaan seperti Idulfitri 2024.
Menindaklanjuti laporan yang diterima, lanjut Didik, tim Satgas Pangan datang berkunjung di Dumai. ”Dari kunjungan di lapangan ini, kita mendapatkan masukan kalau sebagian besar sembako untuk wilayah Kota Dumai didatangkan dari Sumbar dan Sumut,” kata Didik.
Rentang kendali yang cukup jauh dalam mendistribusikan sembako dari daerah asal di Dumai, lanjut Didik, setidaknya telah mempengaruhi kestabilan harga. ”Untuk menutupi cost yang tinggi, maka dibebankan kepada pembeli,” kata Didik.
Hanya saja, berdasarkan hasil pantauan di lapangan ternyata sebagian besar kondisi harga masih terjangkau.(sah)
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Keberadaan sembilan bahan pokok (sembako) di Kota Dumai sebagian besar dipasok dari luar daerah. Yakni berasal dari daerah Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Proses pendistribusian sembako yang terbilang jauh, setidaknya telah mempengaruhi kestabilan harga.
”Kami dari Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri bersama dengan Tim Satgas Pangan di daerah datang ke Dumai guna menindaklanjuti laporan yang diterima,” kata Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Dr Didik Suharyanto SH yang ditemui Riau Pos, Selasa (26/3) di Pasar Pulau Payung atau Bunda Sri Mersing Dumai
- Advertisement -
Kehadiran tim Satgas Pangan ini, lanjut Didik, untuk memastikan ketersediaan barang dan fluktuasi harga serta kecukupan sejumlah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama dalam menghadapi perayaan keagamaan seperti Idulfitri 2024.
Menindaklanjuti laporan yang diterima, lanjut Didik, tim Satgas Pangan datang berkunjung di Dumai. ”Dari kunjungan di lapangan ini, kita mendapatkan masukan kalau sebagian besar sembako untuk wilayah Kota Dumai didatangkan dari Sumbar dan Sumut,” kata Didik.
- Advertisement -
Rentang kendali yang cukup jauh dalam mendistribusikan sembako dari daerah asal di Dumai, lanjut Didik, setidaknya telah mempengaruhi kestabilan harga. ”Untuk menutupi cost yang tinggi, maka dibebankan kepada pembeli,” kata Didik.
Hanya saja, berdasarkan hasil pantauan di lapangan ternyata sebagian besar kondisi harga masih terjangkau.(sah)