PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Setelah adanya daerah di Riau yang sudah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendorong kabupaten yang saat ini sudah ada kasus kebakaran untuk segera menetapkan status serupa terutama daerah pesisir Riau yang curah hujannya mulai berkurang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal mengatakan, saat ini tercatat baru Kota Dumai yang telah menetapkan status siaga darurat Karhutla Riau 2024. Penetapan status di Dumai itu setelah wilayahnya terdapat kebakaran.
“Kami mendorong kabupaten yang sudah terdapat kebakaran untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2024. Saat ini baru Kota Dumai yang menetapkan siaga,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dorongan tersebut dilakukan agar penanganan kebakaran di daerah bisa lebih terkoordinasi. Selain itu, penetapan status siaga juga penting untuk menetapkan status siaga tingkat provinsi.
“Kalau sudah ada dua kabupaten yang menetapkan status siaga darurat karhutla, maka kami akan melakukan kajian dan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk menetapkan status yang sama diajukan ke pimpinan,” sebutnya.
Sebab, tambahnya, untuk penetapan status siaga darurat karhutla tingkat provinsi itu syaratnya harus ada dua kabupaten/kota yang menetapkan status siaga.
Dia menyampaikan, saat ini beberapa wilayah pesisir Riau sudah ada kasus kebakaran, seperti Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis. Hal ini karena wilayah pesisir mulai dilanda musim kering dan juga curah hujannya terus berkurang.
“Jadi curah hujan di wilayah pesisir mulai berkurang, dampaknya lahan gambut kering dan berpotensi kebakaran. Namun saat ini kebakaran masih kecil, dan bisa ditangani oleh tim satgas darat,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi karhuta di Riau, pihaknya telah menyiapkan peralatan yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Karena memang setiap tahun, pihaknya selalu menyiapkan peralatan untuk penanganan karhutla.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru