PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Kabupaten Pelalawan kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian air kembali naik 3 sentimeter (cm) pada Jumat (23/2).
“Ya, tinggi permukaan air sejak lima hari terakhir terus naik hingga mencapai 20 sentimeter. Hari ini (kemarin, red), tingginya kembali meningkat 3 cm sehingga debit air Sungai Kampar terpantau naik menjadi 3,35 meter dari batas ambang normal,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan Zulfan, Jumat (23/2).
Mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini menjelaskan, peningkatan tinggi permukaan air itu disebabkan kembali dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang Kampar dan curah hujan yang kembali meninggi sejak sepekan terakhir di Pelalawan.
Hanya saja, lanjut Zulfan, peningkatan tinggi air ini belum berdampak terganggunya aktivitas masyarakat serta kelancaran aktivitas moda transportasi, khususnya di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Pangkalan Kuras. “Sejauh ini, belum berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas di Jalintim Km 83 yang telah mengalami surut total,” ujarnya.
Untuk itu, Zulfan mengimbau masyarakat pengguna jalan tetap waspada. Pasalnya, tinggi permukaan air di jalan lintas provinsi ini diprediksi akan kembali naik. Saat ini genangan air telah memadati bahu jalan yang diperkirakan akan kembali meluap dan menggenangi badan jalan.
“Kita juga tentunya tetap intens melakukan pemantauan perkembangan debit air Sungai Kampar sehingga jika kondisi banjir susulan kembali naik dan mengkhawatirkan, tentunya upaya evakuasi warga pengungsi yang telah kembali ke kediaman mereka akan kembali kita lakukan,” paparnya.
Zulfan berharap intensitas curah hujan segera menurun sehingga tidak berdampak terjadinya peningkatan air dari hulu yang akan mengalir kebagian hilir di Kabupaten Pelalawan.”Kita berharap agar bencana banjir yang telah melanda sejak dua bulan terakhir ini dapat benar-benar surut total sehingga seluruh aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan normal,” tuturnya.(amn)