RENGAT (RIAUPOS.CO) – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat berupaya untuk menjaga pasokan listrik selama pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) tetap stabil pada Rabu (14/2). Di mana untuk mensukseskan Pemilu kali ini, PLN UP3 Rengat siagakan 283 personel.
Manager PLN UP3 Rengat, Suharno mengatakan bahwa, sebanyak 238 petugas disiagakan di 34 posko. “Selain itu, PLN menyiapkan sarana pendukung yang meliputi 24 unit kendaraan, 3 unit genset, 3 unit mobil crane, dan 2 unit gardu bergerak,” ujar Suharno, Rabu (14/2).
PLN pada Pemilu presiden dan wakil presiden, DPD serta legislatif tahun 2024 lebih fokus pada pengamanan suplai pasokan listrik ke objek-objek penyelenggara Pemilu. Selain itu, tentunya kantor-kantor pemerintahan.
Seluruh petugas dan peralatan disiagakan penuh untuk memastikan pasokan listrik berjalan dengan normal. Bahkan, jikapun terjadi gangguan dapat dilakukan percepatan pemulihan listrik dengan cepat.
PLN, kata Suharno, melakukan koordinasi intensif dengan pihak penyelenggara Pemilu seperti, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Selain itu juga dengan Forkopimda di tiga Kabupaten yakni Inhu, Inhil dan Kuantan Singingi.
Koordinasi juga dilakukan hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. “Dari hasil koordinasi itu, dapat dipetakan objek-objek yang dianggap vital sesuai agenda pemilu tahun ini,” ungkapnya. (kas)
RENGAT (RIAUPOS.CO) – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat berupaya untuk menjaga pasokan listrik selama pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) tetap stabil pada Rabu (14/2). Di mana untuk mensukseskan Pemilu kali ini, PLN UP3 Rengat siagakan 283 personel.
Manager PLN UP3 Rengat, Suharno mengatakan bahwa, sebanyak 238 petugas disiagakan di 34 posko. “Selain itu, PLN menyiapkan sarana pendukung yang meliputi 24 unit kendaraan, 3 unit genset, 3 unit mobil crane, dan 2 unit gardu bergerak,” ujar Suharno, Rabu (14/2).
- Advertisement -
PLN pada Pemilu presiden dan wakil presiden, DPD serta legislatif tahun 2024 lebih fokus pada pengamanan suplai pasokan listrik ke objek-objek penyelenggara Pemilu. Selain itu, tentunya kantor-kantor pemerintahan.
Seluruh petugas dan peralatan disiagakan penuh untuk memastikan pasokan listrik berjalan dengan normal. Bahkan, jikapun terjadi gangguan dapat dilakukan percepatan pemulihan listrik dengan cepat.
- Advertisement -
PLN, kata Suharno, melakukan koordinasi intensif dengan pihak penyelenggara Pemilu seperti, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Selain itu juga dengan Forkopimda di tiga Kabupaten yakni Inhu, Inhil dan Kuantan Singingi.
Koordinasi juga dilakukan hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. “Dari hasil koordinasi itu, dapat dipetakan objek-objek yang dianggap vital sesuai agenda pemilu tahun ini,” ungkapnya. (kas)