PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd memastikan setakat ini pelaksanaan Kurikulum Merdeka P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sudah berjalan secara optimal di tingkat SD maupun di tingkat SMP, baik sekolah swasta juga sekolah negeri.
”Kurikulum ini memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik dalam menentukan pendidikan sesuai dengan minat dan bakatnya,” ujar Abdul Jamal, belum lama ini.
Lanjutnya, pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan maupun waktu pelaksanaannya.
”Satuan dunia pendidikan dapat melibatkan masyarakat atau orang tua siswa. Dapat dikatakan P5 sistem pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati dan menyelesaikan melalui peningkatan diri, potensi diri dan lainnya,” tambahnya.
Kurikulum P5 memanfaatkan metode pembelajaran yang interatif serta memberikan kesempatan peserta didik berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
”Diharapkan siswa bisa mengembangkan potensi secara bebas dan kreatif, serta dapat mandiri,” imbuhnya.
Abdul Jamal menyebutkan penerapan P5 tersebut sudah dilakukan semua sekolah baik negeri dan swasta. Berbagai kegiatan di sekolah secara kreatif dilakukan sekolah bersama warga sekolah.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, Kota
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd memastikan setakat ini pelaksanaan Kurikulum Merdeka P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sudah berjalan secara optimal di tingkat SD maupun di tingkat SMP, baik sekolah swasta juga sekolah negeri.
”Kurikulum ini memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik dalam menentukan pendidikan sesuai dengan minat dan bakatnya,” ujar Abdul Jamal, belum lama ini.
- Advertisement -
Lanjutnya, pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan maupun waktu pelaksanaannya.
”Satuan dunia pendidikan dapat melibatkan masyarakat atau orang tua siswa. Dapat dikatakan P5 sistem pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati dan menyelesaikan melalui peningkatan diri, potensi diri dan lainnya,” tambahnya.
- Advertisement -
Kurikulum P5 memanfaatkan metode pembelajaran yang interatif serta memberikan kesempatan peserta didik berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
”Diharapkan siswa bisa mengembangkan potensi secara bebas dan kreatif, serta dapat mandiri,” imbuhnya.
Abdul Jamal menyebutkan penerapan P5 tersebut sudah dilakukan semua sekolah baik negeri dan swasta. Berbagai kegiatan di sekolah secara kreatif dilakukan sekolah bersama warga sekolah.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, Kota