PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu indikator keberhasilan pembinaan narapidana adalah kembali ke jalan lurus, taat kepada Tuhan dan aturan-aturan hukum yang berlaku bahkan sebelum bebas. Maka momen peringatan Isra Mikraj menjadi demonstrasi upaya pembinaan ini di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Selasa (6/2).
Puluhan warga binaan ambil bagian dalam sejumlah perlombaan yang bernilai Islami. Mulai dari tilawah, tahfiz hingga lomba azan hingga praktik salat jenazah. Kegiatan ini cukup mencuri perhatian karena tidak setiap hari bisa disaksikan.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Sapto Winarno memuji antusiasme warga binaan mengikuti lomba pada hari itu. Menurutnya, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkokoh keimanan para warga binaan serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkompetisi dalam kegiatan yang bernilai ibadah.
”Kami berharap melalui kegiatan ini, para warga binaan dapat memperdalam pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran Islam serta meningkatkan kualitas ibadah mereka,” kata Sapto.
Sapto dan jajaran mengaku terpukau dengan dedikasi yang tinggi peserta dalam mengikuti setiap tahapan lomba. Mereka tampak antusias dan bersemangat dalam menampilkan kemampuan mereka dalam melafalkan azan, tilawah, tahfiz Qur’an, hingga salat jenazah.
Usai ikut lomba, para peserta juga tidak perlu lama menunggu hasilnya. Karena panitia lomba langsung mengumumkan hasilnya usia lomba terakhir selesai. Para pemenang juga mendapat hadiah dari panitia.
”Inti dari kegiatan ini bagaimana warga binaan dapat terus meningkatkan kualitas ibadah dan tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari, bahkan nanti ketika sudah kembali ke tengah masyarakat,” kata Sapto.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu indikator keberhasilan pembinaan narapidana adalah kembali ke jalan lurus, taat kepada Tuhan dan aturan-aturan hukum yang berlaku bahkan sebelum bebas. Maka momen peringatan Isra Mikraj menjadi demonstrasi upaya pembinaan ini di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Selasa (6/2).
Puluhan warga binaan ambil bagian dalam sejumlah perlombaan yang bernilai Islami. Mulai dari tilawah, tahfiz hingga lomba azan hingga praktik salat jenazah. Kegiatan ini cukup mencuri perhatian karena tidak setiap hari bisa disaksikan.
- Advertisement -
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Sapto Winarno memuji antusiasme warga binaan mengikuti lomba pada hari itu. Menurutnya, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkokoh keimanan para warga binaan serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkompetisi dalam kegiatan yang bernilai ibadah.
”Kami berharap melalui kegiatan ini, para warga binaan dapat memperdalam pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran Islam serta meningkatkan kualitas ibadah mereka,” kata Sapto.
- Advertisement -
Sapto dan jajaran mengaku terpukau dengan dedikasi yang tinggi peserta dalam mengikuti setiap tahapan lomba. Mereka tampak antusias dan bersemangat dalam menampilkan kemampuan mereka dalam melafalkan azan, tilawah, tahfiz Qur’an, hingga salat jenazah.
Usai ikut lomba, para peserta juga tidak perlu lama menunggu hasilnya. Karena panitia lomba langsung mengumumkan hasilnya usia lomba terakhir selesai. Para pemenang juga mendapat hadiah dari panitia.
”Inti dari kegiatan ini bagaimana warga binaan dapat terus meningkatkan kualitas ibadah dan tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari, bahkan nanti ketika sudah kembali ke tengah masyarakat,” kata Sapto.(end)