Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Mobilitas dan Covid-19

Memasuki April 2021, Provinsi Riau kembali masuk dalam zona merah wilayah dengan penularan Covid-19. Pada 26 April Riau kembali mencatat rekor penambahan kasus Covid-19 terbanyak dalam sehari yaitu mencapai 614 kasus. Bahkan penambahan kasus Covid-19 per 4 Mei 2021, posisi Riau menempati urutan kedua di bawah Jawa Barat dan melebihi DKI Jakarta sebanyak 483 kasus.

Berdasarkan data satgas Covid-19, kasus Covid-19 di Riau memasuki puncak penambahan kasusnya pada bulan ini dengan kasus penyebaran menanjak naik hingga 14.000 dibandingkan Oktober 2020 yang hanya mencapai 7.000 kasus atau naik 100 persen. Sebelumnya, grafik penurunan jumlah kasus Covid-19 sebenarnya sudah terjadi memasuki akhir tahun 2020 kemarin. 

Namun trennya kembali meningkat di akhir triwulan I 2021, memasuki awal April, di mana meningkatnya aktivitas luar rumah masyarakat menjadi salah satu penyebab karena merupakan awal dimulainya kegiatan menyambut Ramadan. Menurut ahli berdasarkan data historis, gelombang kedua penyebaran virus biasanya akan menimbulkan jumlah kasus yang lebih banyak dan penularan yang lebih agresif. 

Meningkatnya Mobilitas Penduduk 

Seiring dengan berakhirnya masa PSBB, mobilitas penduduk atau aktifitas pergerakan yang memungkinkan untuk dilakukan di luar rumah kembali meningkat. Data angkutan penumpang darat yang bersumber dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri menunjukkan bahwa pada triwulan I 2021 terjadi peningkatan aktifitas angkutan penumpang di sejumlah terminal Riau sebesar 14,73 persen, yaitu mencapai 330.562 penumpang, dibandingkan dengan triwulan IV 2020 yang hanya sebesar 288.123 penumpang. Namun jika dibandingkan dengan triwulan I 2020 data aktivitas terminal sebenarnya masih menunjukan penurunan sebesar -7,26 persen dari masa normal sebelum pandemi Covid-19 terjadi, di mana mencapai 356.429 penumpang.

Baca Juga:  Jadi Ular atau Ulat?

Sedangkan untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Riau menurut data yang dirilis oleh BPS pada Maret 2021 naik sebesar 0,53 persen yaitu mencapai 38,69 persen dibandingkan dengan TPK Februari 2021 yang hanya sebesar 38,16 persen. Tren peningkatan TPK mulai terlihat dari awal bulan Januari atau triwulan I 2021 jika dibandingkan dengan data triwulan IV 2020.

Google juga secara berkala mengeluarkan data mobilitas masyarakat yang diukur dari tag lokasi perangkat pengguna secara daring yang kemudian dibandingkan dengan waktu normal sebelum kondisi pandemi Covid-19 terjadi. Mobilitas masyarakat diukur melalui kunjungan ke beberapa tempat umum, seperti: toko makanan, apotek, tempat kerja, taman dan lainnya. 

Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat Riau menjelang akhir Februari atau memasuki awal Maret tercatat melakukan peningkatan kunjungan yang cukup signifikan, khususnya untuk toko bahan makanan dan apotek. Tercatat sampai akhir April 2021, kunjungan masyarakat ke tempat-tempat toko bahan makanan dan apotek mengalami tren positif mencapai 16% jika dibandingkan dengan periode dasar awal pencatatan, yaitu nilai median selama periode 3 Januari s/d 6 Februari 2020, di mana kondisi masih normal atau belum ada pandemi Covid-19 di Riau. Sedangkan untuk kunjungan ke fasilitas umum lainnya, seperti: tempat kerja, tempat rekreasi, dan lainnya masih menunjukan pola negatif, dimana intensitas nya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan masa normal sebelum pandemi Covid-19. Namun aktivitas kunjungan masyarakat terlihat meningkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan akhir tahun 2020.

Baca Juga:  SLRT, Solusi Fakir Miskin Mendapatkan Hak

Vaksinasi Covid-19 

Dimulainya proses vaksinasi Covid-19 di tengah masyarakat seakan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat akan potensi kekebalan tubuh terhadap serangan virus Covid-19. Vaksinasi Covid-19 sepertinya menurunkan kesadaran masyarakat akan tetap pentingnya untuk menjaga protokol kesehatan walaupun jumlah angka kasus sempat menurun. 

Pemerintah diharapkan dapat menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas penduduk dengan prinsip social-distancing dalam berkegiatan, diantaranya: pembatasan  kegiatan yang mengharuskan adanya kerumunan atau aktivitas di luar rumah; bekerja dan sekolah di rumah; dan pembatasan penggunaan fasilitas umum secara massal. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang dilakukan seperti: memakai masker; mencuci tangan; dan menjaga jarak. Diharapkan dari adanya penerapan kebijakan pemerintah dan peningkatan kesadaran masyarakat secara bersama dapat mencegah penyebaran Covid-19, seiring dengan terus digalakkannya  program vaksinasi penduduk sehingga dapat menciptakan herd immunity dalam populasi penduduk yang diharapkan. Kita harus ingat bahwa kita tidak akan sehat sampai orang lain sehat juga. #lebihbaik #dirumahsaja .***
 

Memasuki April 2021, Provinsi Riau kembali masuk dalam zona merah wilayah dengan penularan Covid-19. Pada 26 April Riau kembali mencatat rekor penambahan kasus Covid-19 terbanyak dalam sehari yaitu mencapai 614 kasus. Bahkan penambahan kasus Covid-19 per 4 Mei 2021, posisi Riau menempati urutan kedua di bawah Jawa Barat dan melebihi DKI Jakarta sebanyak 483 kasus.

Berdasarkan data satgas Covid-19, kasus Covid-19 di Riau memasuki puncak penambahan kasusnya pada bulan ini dengan kasus penyebaran menanjak naik hingga 14.000 dibandingkan Oktober 2020 yang hanya mencapai 7.000 kasus atau naik 100 persen. Sebelumnya, grafik penurunan jumlah kasus Covid-19 sebenarnya sudah terjadi memasuki akhir tahun 2020 kemarin. 

- Advertisement -

Namun trennya kembali meningkat di akhir triwulan I 2021, memasuki awal April, di mana meningkatnya aktivitas luar rumah masyarakat menjadi salah satu penyebab karena merupakan awal dimulainya kegiatan menyambut Ramadan. Menurut ahli berdasarkan data historis, gelombang kedua penyebaran virus biasanya akan menimbulkan jumlah kasus yang lebih banyak dan penularan yang lebih agresif. 

Meningkatnya Mobilitas Penduduk 

- Advertisement -

Seiring dengan berakhirnya masa PSBB, mobilitas penduduk atau aktifitas pergerakan yang memungkinkan untuk dilakukan di luar rumah kembali meningkat. Data angkutan penumpang darat yang bersumber dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri menunjukkan bahwa pada triwulan I 2021 terjadi peningkatan aktifitas angkutan penumpang di sejumlah terminal Riau sebesar 14,73 persen, yaitu mencapai 330.562 penumpang, dibandingkan dengan triwulan IV 2020 yang hanya sebesar 288.123 penumpang. Namun jika dibandingkan dengan triwulan I 2020 data aktivitas terminal sebenarnya masih menunjukan penurunan sebesar -7,26 persen dari masa normal sebelum pandemi Covid-19 terjadi, di mana mencapai 356.429 penumpang.

Baca Juga:  Peran Orang Tua dalam Pendampingan Pembelajaran Daring 

Sedangkan untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Riau menurut data yang dirilis oleh BPS pada Maret 2021 naik sebesar 0,53 persen yaitu mencapai 38,69 persen dibandingkan dengan TPK Februari 2021 yang hanya sebesar 38,16 persen. Tren peningkatan TPK mulai terlihat dari awal bulan Januari atau triwulan I 2021 jika dibandingkan dengan data triwulan IV 2020.

Google juga secara berkala mengeluarkan data mobilitas masyarakat yang diukur dari tag lokasi perangkat pengguna secara daring yang kemudian dibandingkan dengan waktu normal sebelum kondisi pandemi Covid-19 terjadi. Mobilitas masyarakat diukur melalui kunjungan ke beberapa tempat umum, seperti: toko makanan, apotek, tempat kerja, taman dan lainnya. 

Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat Riau menjelang akhir Februari atau memasuki awal Maret tercatat melakukan peningkatan kunjungan yang cukup signifikan, khususnya untuk toko bahan makanan dan apotek. Tercatat sampai akhir April 2021, kunjungan masyarakat ke tempat-tempat toko bahan makanan dan apotek mengalami tren positif mencapai 16% jika dibandingkan dengan periode dasar awal pencatatan, yaitu nilai median selama periode 3 Januari s/d 6 Februari 2020, di mana kondisi masih normal atau belum ada pandemi Covid-19 di Riau. Sedangkan untuk kunjungan ke fasilitas umum lainnya, seperti: tempat kerja, tempat rekreasi, dan lainnya masih menunjukan pola negatif, dimana intensitas nya masih lebih kecil jika dibandingkan dengan masa normal sebelum pandemi Covid-19. Namun aktivitas kunjungan masyarakat terlihat meningkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan akhir tahun 2020.

Baca Juga:  Tantangan Para Pendidik Berpacu dengan Teknologi

Vaksinasi Covid-19 

Dimulainya proses vaksinasi Covid-19 di tengah masyarakat seakan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat akan potensi kekebalan tubuh terhadap serangan virus Covid-19. Vaksinasi Covid-19 sepertinya menurunkan kesadaran masyarakat akan tetap pentingnya untuk menjaga protokol kesehatan walaupun jumlah angka kasus sempat menurun. 

Pemerintah diharapkan dapat menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas penduduk dengan prinsip social-distancing dalam berkegiatan, diantaranya: pembatasan  kegiatan yang mengharuskan adanya kerumunan atau aktivitas di luar rumah; bekerja dan sekolah di rumah; dan pembatasan penggunaan fasilitas umum secara massal. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang dilakukan seperti: memakai masker; mencuci tangan; dan menjaga jarak. Diharapkan dari adanya penerapan kebijakan pemerintah dan peningkatan kesadaran masyarakat secara bersama dapat mencegah penyebaran Covid-19, seiring dengan terus digalakkannya  program vaksinasi penduduk sehingga dapat menciptakan herd immunity dalam populasi penduduk yang diharapkan. Kita harus ingat bahwa kita tidak akan sehat sampai orang lain sehat juga. #lebihbaik #dirumahsaja .***
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari