Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Garuda Muda Pede di Babak Semifinal, Meski Myanmar Lebih Bugar

IMUS (RIAUPOS.CO) – Tim nasional (timnas) Indonesia U-23 menghabiskan waktu cukup lama di ruang ganti pemain. Mereka larut dalam euforia kemenangan atas Laos, Kamis (5/12). Lebih dari 40 menit mereka di dalam kamar ganti. Teriakan semangat  terdengar kencang dari luar ruangan. Saat keluar dari kamar ganti dan berjalan menuju bus jemputan, raut kegembiraan terpancar dari wajah para pemain, ofisial serta pengurus PSSI.

Wajar jika Indra Sjafri dan pasukannya begitu lega. Sebab, mereka bisa lolos dari ketatnya persaingan di grup ‘’neraka’’. Garuda Muda -julukan timnas U-23- melaju ke semifinal bersama Vietnam, yang kemarin bermain imbang 2-2 melawan Thailand. Hasil seri ini cukup untuk menghentikan laju Thailand sekaligus memantapkan posisi Vietnam sebagai juara grup. Sebaliknya, meski pesta empat gol ke gawang Laos melalui Saddil Ramdani (4'), Osvaldo Haay (47' dan 90+5'), dan penalti Bagas Adi Nugroho (73'), Garuda Muda harus puas di posisi runner-up.

Evan Dimas Darmono dkk pun tak bisa berlama-lama menikmati euforia. Sebab, Sabtu besok (7/12) mereka sudah harus bertarung di laga semifinal melawan Myanmar. Praktis, Garuda Muda hanya punya waktu satu hari untuk recovery sekaligus persiapan melawan Myanmar. Bandingkan dengan Myanmar yang punya recovery lebih panjang lantaran mereka sudah menuntaskan laga terakhir Grup A sejak Senin lalu (2/12). Praktis, Myanmar jauh lebih bugar daripada timnas. Apalagi, kuantitas laga di Grup A lebih sedikit dibanding Grup B. Grup A hanya diisi lima negara. Artinya, Myanmar hanya melakoni empat pertandingan di fase grup. Sementara itu, timnas harus melakoni lima laga di fase grup.

Baca Juga:  Tujuh Wakil Lolos ke Perempatfinal

"Myanmar beruntung punya waktu recovery lebih panjang. Tapi bukan itu fokus kami," sebut Indra. Indra lebih berkonsentrasi buat pemulihan fisik skuad Garuda Muda. "Pertandingan hari ini (kemarin) sudah kami lakoni dengan sangat baik, walaupun pada babak pertama nggak berjalan sempurna," lanjut mantan pelatih Bali United tersebut.

''Maklum, beberapa pemain ada yang sudah bermain lima kali dan ada dua pemain yang masih cedera. Selain itu, pertandingan berjalan panas,'' ujarnya.

Jeda waktu sehari jelang semifinal akan dimanfaatkan betul oleh Evan Dimas dkk. "Myanmar saya tak banyak tahu. Yang jelas kami para pemain semua siap untuk menghadapi mereka," terang bek Andy Setyo.

Sementara itu, pelatih Laos Varadaraju Sundramoorthy menilai kalau Indonesia punya kualitas yang lebih bagus. "Tetapi kami juga kurang beruntung. Dua gol dari tendangan bebas dan sekali penalti," kata pelatih asal Singapura tersebut.

Baca Juga:  Bidik Kemenangan, Madrid akan Agresif Menyerang di Santiago Bernabeu

Pelatih yang pernah merumput bersama FC Basel itu juga menjagokan Indonesia di semifinal. "Saya doakan yang terbaik buat Indonesia di semifinal," tutupnya.(nap/bas/jpg)

IMUS (RIAUPOS.CO) – Tim nasional (timnas) Indonesia U-23 menghabiskan waktu cukup lama di ruang ganti pemain. Mereka larut dalam euforia kemenangan atas Laos, Kamis (5/12). Lebih dari 40 menit mereka di dalam kamar ganti. Teriakan semangat  terdengar kencang dari luar ruangan. Saat keluar dari kamar ganti dan berjalan menuju bus jemputan, raut kegembiraan terpancar dari wajah para pemain, ofisial serta pengurus PSSI.

Wajar jika Indra Sjafri dan pasukannya begitu lega. Sebab, mereka bisa lolos dari ketatnya persaingan di grup ‘’neraka’’. Garuda Muda -julukan timnas U-23- melaju ke semifinal bersama Vietnam, yang kemarin bermain imbang 2-2 melawan Thailand. Hasil seri ini cukup untuk menghentikan laju Thailand sekaligus memantapkan posisi Vietnam sebagai juara grup. Sebaliknya, meski pesta empat gol ke gawang Laos melalui Saddil Ramdani (4'), Osvaldo Haay (47' dan 90+5'), dan penalti Bagas Adi Nugroho (73'), Garuda Muda harus puas di posisi runner-up.

- Advertisement -

Evan Dimas Darmono dkk pun tak bisa berlama-lama menikmati euforia. Sebab, Sabtu besok (7/12) mereka sudah harus bertarung di laga semifinal melawan Myanmar. Praktis, Garuda Muda hanya punya waktu satu hari untuk recovery sekaligus persiapan melawan Myanmar. Bandingkan dengan Myanmar yang punya recovery lebih panjang lantaran mereka sudah menuntaskan laga terakhir Grup A sejak Senin lalu (2/12). Praktis, Myanmar jauh lebih bugar daripada timnas. Apalagi, kuantitas laga di Grup A lebih sedikit dibanding Grup B. Grup A hanya diisi lima negara. Artinya, Myanmar hanya melakoni empat pertandingan di fase grup. Sementara itu, timnas harus melakoni lima laga di fase grup.

Baca Juga:  Bagus-Hanis, Harapan Duet Lini Depan Indonesia Hadapi Australia

"Myanmar beruntung punya waktu recovery lebih panjang. Tapi bukan itu fokus kami," sebut Indra. Indra lebih berkonsentrasi buat pemulihan fisik skuad Garuda Muda. "Pertandingan hari ini (kemarin) sudah kami lakoni dengan sangat baik, walaupun pada babak pertama nggak berjalan sempurna," lanjut mantan pelatih Bali United tersebut.

- Advertisement -

''Maklum, beberapa pemain ada yang sudah bermain lima kali dan ada dua pemain yang masih cedera. Selain itu, pertandingan berjalan panas,'' ujarnya.

Jeda waktu sehari jelang semifinal akan dimanfaatkan betul oleh Evan Dimas dkk. "Myanmar saya tak banyak tahu. Yang jelas kami para pemain semua siap untuk menghadapi mereka," terang bek Andy Setyo.

Sementara itu, pelatih Laos Varadaraju Sundramoorthy menilai kalau Indonesia punya kualitas yang lebih bagus. "Tetapi kami juga kurang beruntung. Dua gol dari tendangan bebas dan sekali penalti," kata pelatih asal Singapura tersebut.

Baca Juga:  Kalahkan Lazio di Injury Time, AC Milan Rebut Kembali Capolista

Pelatih yang pernah merumput bersama FC Basel itu juga menjagokan Indonesia di semifinal. "Saya doakan yang terbaik buat Indonesia di semifinal," tutupnya.(nap/bas/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari