RIAU (RIAUPOS.CO) — Realisasi investasi di Provinsi Riau pada triwulan ketiga 2019, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan nilai investasi mencapai 257,81 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita kepada Riau Pos, Kamis (14/11) kemarin. Dikatakannya, realisasi investasi telah mencapai Rp13,06 triliun dan berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 7.021 orang. "Realisasi invetasi pada triwulan ketiga ini meningkat signifikan, jika dibandingkan tahun lalu," ujar Evarefita.
Dari nilai investasi Rp13,06 triliun, dipaparkan Eva, Rp3,8 triliun berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp9,26 triliun. Seme
======+_ntara, lokasi proyeknya berada di Kabupaten Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hulu
(Inhu), Siak dan Kota Dumai.
Ditambahkannya, pelaksanaan Pemilu serentak yang berlangsung dengan damai pada tahun ini, turut berdampak positif terhadap investasi di Bumi Melayu. "Target investasi kita tahun 2019 Rp24 triliun, ini sudah tercapai. Karena pada triwulan ketiga nilai investasi secara keseluruhan telah mencapai Rp32,67 triliun,"paparnya.
Atas capaian tersebut, Eva menyampaikan, Provinsi Riau menduduki peringkat pertama di Sumatera sebagai wilayah tertinggi realisasi investasi dari modal asing. Sedangkan, untuk investasi dari modal dalam negeri meSambungan dari hal 21
"Kita akan bekerja secara lebih efisien, sebagaimana arahan Bapak Gubernur, melalui koordinasi dan kolaborasi yg lebih intens dengan Kementerian/Lembaga terkait dan OPD terkait. Baik dalam pelayanan perizinan maupun untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor dalam merealisasikan investasinya," jelasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya akan melakukan perbaikan peringkat kemudahan berusaha (doing business) eksekusi realisasi investasi besar. Lalu, mendorong investasi besar untuk bermitra dengan UMKM dan promosi investasi terfokus berdasarkan sektor dan negara.
"Kita perlu melakukan terobosan-terobosan baru dalam menghadapi dunia yang kompetitif ini, berorientasi pada hasil-hasil nyata, bukan saja pada proses. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton, dan peningkatan produktivitas menjadi prioritas kita."Tutur Eva.(gem)