ROHUL (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Daerah melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengimbau kepada petani gogo untuk maksimalkan penanaman bibit padi gogo, mengingat intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Rohul sudah mulai normal.
Karena jadwal penanaman bibit padi gogo dimulai September-Oktober. Mengingat September lalu masih kemarau, maka Oktober ini petani sudah mulai melakukan penanaman dengan target luas tanam lebih kurang 7.000 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan di Rohul.
"Kita menargetkan penanaman seluas 7.000 hektare. Penanaman padi oleh petani, dilakukan saat memasuki musim penghujan bulan ini. Kebiasaan masyarakat untuk melakukan penanaman padi gogo di lahan kering bukan sawah," ungkap Kepala Dinas TPH Rohul Mubrizal SP MMA menjawab Riau Pos, Rabu (30/10).
Mubrizal menjelaskan, daerah yang potensi produksi padi gogo seperti Kecamatan Tambusai, Tambusai Utara, Rambah Hilir, Rokan IV Koto dan Kecamatan Kunto Darussalam. Namun hampir di 16 kecamatan yang ada di Rohul, petani ada menanam padi gogo.
"Kita ingatkan petani dalam penanaman padi gogo sesuai jadwal tanam yang ditetapkan pemerintah daerah, sehingga hasil produksinya sesuai dengan target yang dinginkan. Sebab bantuan bibit tanaman padi kepada petani di Rohul terluas dibandingkan dengan luas padi sawah yang ada. Dalam artian, produksi padi gogo memberikan kontribusi yang besar dalam memenuhi kebutuhan beras lokal. Kendati, kita masih mengalami kekurangan beras," ujarnya.
Dia menghimbau kepada petani, disamping mereka mengelola lahan perkebunan, agar dapat memamfaatkan lahan tersebut untuk pengolahan tanaman pangan, baik padi gogo yang berada di lahan kering termasuk palawija lainnya.(adv)
ROHUL (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Daerah melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengimbau kepada petani gogo untuk maksimalkan penanaman bibit padi gogo, mengingat intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Rohul sudah mulai normal.
Karena jadwal penanaman bibit padi gogo dimulai September-Oktober. Mengingat September lalu masih kemarau, maka Oktober ini petani sudah mulai melakukan penanaman dengan target luas tanam lebih kurang 7.000 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan di Rohul.
- Advertisement -
"Kita menargetkan penanaman seluas 7.000 hektare. Penanaman padi oleh petani, dilakukan saat memasuki musim penghujan bulan ini. Kebiasaan masyarakat untuk melakukan penanaman padi gogo di lahan kering bukan sawah," ungkap Kepala Dinas TPH Rohul Mubrizal SP MMA menjawab Riau Pos, Rabu (30/10).
Mubrizal menjelaskan, daerah yang potensi produksi padi gogo seperti Kecamatan Tambusai, Tambusai Utara, Rambah Hilir, Rokan IV Koto dan Kecamatan Kunto Darussalam. Namun hampir di 16 kecamatan yang ada di Rohul, petani ada menanam padi gogo.
- Advertisement -
"Kita ingatkan petani dalam penanaman padi gogo sesuai jadwal tanam yang ditetapkan pemerintah daerah, sehingga hasil produksinya sesuai dengan target yang dinginkan. Sebab bantuan bibit tanaman padi kepada petani di Rohul terluas dibandingkan dengan luas padi sawah yang ada. Dalam artian, produksi padi gogo memberikan kontribusi yang besar dalam memenuhi kebutuhan beras lokal. Kendati, kita masih mengalami kekurangan beras," ujarnya.
Dia menghimbau kepada petani, disamping mereka mengelola lahan perkebunan, agar dapat memamfaatkan lahan tersebut untuk pengolahan tanaman pangan, baik padi gogo yang berada di lahan kering termasuk palawija lainnya.(adv)