(RIAUPOS.CO) — TAS branded atau merek terkenal dari luar negeri memang bisa menjadi prestise bagi seorang wanita. Tapi, apa jadinya kalau gara-gara tas branded, hubungan pertemanan jadi hancur.
Inilah yang terjadi pada Lifa (29, bukan nama sebenarnya). Suatu hari, karyawan salah satu perusahaan swasta di Kota Pekanbaru itu sedang melihat-lihat tas yang dijual oleh seorang teman kerjanya.Lifa pun tertarik pada satu model tas dari merek terkenal. Tangannya berusaha meraih tas jinjing berwarna hitam itu.
Tapi, ternyata, bukan hanya tangan Lifa yang berusaha meraih tas itu. Teman kerja Lifa yang lain juga tertarik dengan tas itu.
Alhasil, mereka saling berpandangan. Lalu berlanjut pada saling rebut untuk memegang tas itu. Dan ujung-ujungnya saling adu mulut.
“Ehh…aku duluan yang pegang ini. Jadi aku yang pertama kali lihatlah,” celetuk Lifa.
Sang teman tak mau mengalah. ‘’Aku yang duluan kok,’’ katanya tak kalah sengit.
Adu mulut itu tak hanya sampai soal siapa yang berhak memegang tas pertama. Tapi merembet hingga persoalan pribadi.
“Jangan mentang-mentang kamu orang kaya ya, sehingga kamu anggap aku nggak pantas melihat atau pun membeli tas ini,” ucap sang teman sembari terus mempertahankan tas yang terus mereka perebutkan.
Melihat pertengkaran yang tak kunjung usai, dan khawatir tas tersebut rusak, akhirnya sang penjual mengambil langkah cepat dengan tidak menjual tas tersebut kepada mereka berdua.
“Eehh..ehhh ehhhh…. Kok jadi tarik-tarikan begini sih. Rusak nanti tas aku ini. Bukannya untung malah buntung yang ada akunya. Ya sudah, tas ini tak jadi aku jual. Kalau kalian mau beli, cari yang lain saja, dan tidak pakai berebut lagi,” kata sang penjual yang menunjukkan wajah kesal serta cemberutnya. Alamaak!!(ayi)