JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Aries Susanti Rahayu kembali membuat berita besar. Pada Mei lalu dia dinobatkan masuk dalam daftar 30 anak muda berpengaruh versi majalah Forbes Asia. Kemudian kisah hidupnya diangkat dalam film berjudul 6,9 detik yang rilis September lalu.
Tidak berhenti sampai di sana, Aries kembali membuat bangga. Kemarin (19/10), dia berhasil menyabet gelar juara dunia pertama dalam rangkaian seri dunia untuk tahun ini.
Dalam seri kesebelas IFSC World Cup 2019 yang berlangsung di Xiamen, Tiongkok, Aries tidak hanya meraih emas. Namun, memecahkan rekor dunia nomor speed dalam waktu 6,995 detik.
Aries menjadi perempuan pertama dalam sejarah yang berhasil memanjat dalam tempo kurang dari 7 detik!
"Kemenangan ini untuk Indonesia. Terima kasih atas dukungan semuanya. Terima kasih untuk pelatih yang tidak pernah memberi ampun atas ketidakdisiplinan," kata Aries kepada Jawa Pos.
Pencapaian Aries dalam kejuaraan memang mengagumkan. Dalam babak final, perempuan berusia 24 tahun asal Grobogan, Jawa Tengah itu, unggul jauh dari lawannya, Yi Lingsong.
Atlet asal Tiongkok itu hanya mencatat waktu 9,032 detik. Terpaut lebih tiga detik dari Aries. Hasil ini juga mengulang hasil tahun lalu yang juga berlangsung di Xiamen. Saat itu Aries meraih emas dengan catatan waktu 7,530 detik. Hasil ini juga menjadi ajang kebangkitan dalam even serupa sepanjang tahun ini.
Terakhir, saat tampil di IFSC World Cup di Chamonix, Prancis (11/7), Aries gagal dalam perebutan perunggu karena terjatuh. Saat di Wujiang (3/5), dia meraih perak. Dia kalah dari Aleksandra Miroslaw (Polandia).
Perjalanan Aries tidak berhenti disini. Dia masih harus menatap kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Kualifikasi itu akan berlangsung pada 28 November sampai 1 Desember di Toulouse, Prancis. Yang terdekat, Aries juga akan turun dalam Asian Championship 2019 di Bogor pada 6-10 November mendatang.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi