PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Hujan deras, Ahad (13/10) sore membuat beberapa wilayah di Kota Pekanbaru digenangi air cukup dalam. Senin (14/10), pasukan kuning turun untuk membersihkan drainase di wilayah yang tergenang. Hasilnya, puluhan ton sampah bercampur lumpur dikeruk dari dalam drainase.
Pasukan kuning atau petugas kebersihan dari Dinas PUPR Pekanbaru bergotong royong membersihkan drainase yang sudah mengalami pendangkalan dan penyumbatan. Seperti yang terlihat di Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, dan Jalan Pangeran Hidayat, Jalan Hang Tuah, kemarin.
Wakil Mandor Anis mengatakan, setiap kali hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan genangan, pihaknya selalu dikerahkan untuk membersihkan drainase yang tersumbat akibat sampah dan juga lumpur yang terbawa air.
Dikatakannya, pihaknya dapat mengumpulkan lebih dari dua ton sampah yang bercampur dengan lumpur. Juga ada kayu-kayu bekas yang sengaja dibuang oleh masyarakat di dalam drainase.
“Kami mulai dari pukul 08.00 WIB tadi sampai pukul 15.30 WIB. Ini masih juga belum kelar semua. Lumpurnya dalam sekali, sampai-sampai drainasenya jadi dangkal,” ucapnya.
Dikatakan Anis, selama melakukan pembersihan drainase, pihaknya juga menemukan hewan-hewan liar seperti ular yang terbawa arus banjir, sehingga sempat membuat pekerjaan pasukan kuning sedikit terhambat.
“Kami berharap kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah yang tersumbat didalam drainase dapat menyebabkan banjir yang lebih parah,” harapnya.
Wako Minta Drainase Harus Bersih
Sementara itu, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (14/10) kemarin menyampaikan imbauan dan arahan pada jajarannya di musim penghujan yang rawan banjir ini.
‘’Sekali lagi got, sungai dan drainase mesti bersih. Makanya semua komponen, RT, RW lurah camat, dinas teknis harus bersama,’’ ucap dia.
Keterlibatan semua pihak penting untuk bersama menjaga kebersihan. Karena, Pemko Pekanbaru tak bisa jika hanya sendiri meskipun berbagai peralatan sudah diturunkan. ‘’Walaupun di beberapa anak sungai dan drainase di Tampan dan Payung Sekaki kita masukkan alat berat, tapi itu juga sistem. Tidak bisa hanya satu ruas. Ini sistem jaringan, kalau satu titik saja macet, ya semua akan terkendala,’’ jelasnya.
Dalam penanggulangan banjir, Kota Pekanbaru sendiri masih memiliki kekurangan, yakni belum diperbaharuinya peta induk sungai dan drainase.’’Peta induk memang mesti disempurnakan. Karena banyak sungai yang mati dan tidak berfungsi dengan baik. Ini tahun ini harus selesai,’’ tegas Wako.