Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PKS Hargai Partai yang Berkeringat Menangkan Jokowi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sinyal Gerindra masuk kabinet pemerintah semakin terlihat. Apalagi setelah terjadinya pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.

Gerindra juga telah memberikan sejumlah masukan kepada Presiden Jokowi, antara lain di bidang ketahanan pangan, energi, dan pengentasan kemiskinan, serta program kerakyatan lainnya. Namun sikap ini rupanya tidak diikuti Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengatakan, partai berlogo bulan sabit kembar ini memutuskan berada di luar koalisi pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin. PKS membulatkan niat untuk menjadi oposisi untuk lima tahun ke depan.

"PKS lebih leluasa, terhormat, dan objektif dalam menawarkan perspektif alternatif solusi kebangsaan jika tetap berada di luar pemerintahan. Oleh karena itu, Insya Allah PKS komitmen tetap berada di luar pemerintahan," ujar Jazuli saat dihubungi awak media, Sabtu (12/10).

Baca Juga:  Nasdem Terang-Terangan Bidik Ridwan Kamil Jadi Capres 2024

Jazuli mengatakan, PKS ingin memberi ruang bagi partai-partai yang berjuang membantu memenangkan Jokowi-Maaruf pada Pilpres 2019. Dia menambahkan, PKS mengerti budaya dan etika, sehingga mempertahankan komitmennya.

"Jadi, ingin menghormati partai-partai yang berkeringat memenangkan Jokowi-Maaruf Amin," katanya.

Menurut Jazuli, saat ini perjuangan di parlemen juga tidak kalah pentingnya. Ia pun memandang, PKS bisa mengontrol jalannya pemerintahan.

"PKS ingin memaksimalkan peran parlemen dalam hal check and balances sesuai konstitusi. PKS juga merasa tetap di pemerintahan karena punya kader terbaik yang menjadi gubernur dan bupati, wali kota," ungkapnya.

Sebagai informasi, pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto dilakukan pada Jumat (11/10). Pertemuan membicarakan sejumlah hal, mulai dari ekonomi, politik, keamanan, serta rencana pemindahan ibu kota negara.

Baca Juga:  DKPP Baru Harus Senior dan Negarawan

Pertemuan juga menyinggung soal koalisi dan kemungkinan Gerindra masuk dalam pemerintahan.

"Untuk urusan satu ini (koalisi) belum final. Tapi, kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi," ungkap Jokowi.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sinyal Gerindra masuk kabinet pemerintah semakin terlihat. Apalagi setelah terjadinya pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.

Gerindra juga telah memberikan sejumlah masukan kepada Presiden Jokowi, antara lain di bidang ketahanan pangan, energi, dan pengentasan kemiskinan, serta program kerakyatan lainnya. Namun sikap ini rupanya tidak diikuti Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

- Advertisement -

Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengatakan, partai berlogo bulan sabit kembar ini memutuskan berada di luar koalisi pemerintahan Jokowi-Maaruf Amin. PKS membulatkan niat untuk menjadi oposisi untuk lima tahun ke depan.

"PKS lebih leluasa, terhormat, dan objektif dalam menawarkan perspektif alternatif solusi kebangsaan jika tetap berada di luar pemerintahan. Oleh karena itu, Insya Allah PKS komitmen tetap berada di luar pemerintahan," ujar Jazuli saat dihubungi awak media, Sabtu (12/10).

- Advertisement -
Baca Juga:  DKPP Baru Harus Senior dan Negarawan

Jazuli mengatakan, PKS ingin memberi ruang bagi partai-partai yang berjuang membantu memenangkan Jokowi-Maaruf pada Pilpres 2019. Dia menambahkan, PKS mengerti budaya dan etika, sehingga mempertahankan komitmennya.

"Jadi, ingin menghormati partai-partai yang berkeringat memenangkan Jokowi-Maaruf Amin," katanya.

Menurut Jazuli, saat ini perjuangan di parlemen juga tidak kalah pentingnya. Ia pun memandang, PKS bisa mengontrol jalannya pemerintahan.

"PKS ingin memaksimalkan peran parlemen dalam hal check and balances sesuai konstitusi. PKS juga merasa tetap di pemerintahan karena punya kader terbaik yang menjadi gubernur dan bupati, wali kota," ungkapnya.

Sebagai informasi, pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto dilakukan pada Jumat (11/10). Pertemuan membicarakan sejumlah hal, mulai dari ekonomi, politik, keamanan, serta rencana pemindahan ibu kota negara.

Baca Juga:  Nasdem Terang-Terangan Bidik Ridwan Kamil Jadi Capres 2024

Pertemuan juga menyinggung soal koalisi dan kemungkinan Gerindra masuk dalam pemerintahan.

"Untuk urusan satu ini (koalisi) belum final. Tapi, kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi," ungkap Jokowi.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari