PENANGANAN sampah di Kota Pekanbaru menjadi atensi serius Wali Kota (Wako) Pekanbaru Agung Nugroho. Tak ingin terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) di momentum masih Idulfitri 1446 H, Agung Nugroho melakukan peninjauan ke sejumlah TPS di Pekanbaru, Kamis (3/4).
Ada rencana Pemko Pekanbaru ke depan tidak melibatkan pihak ketiga lagi dalam pengangkutan sampah. Kontrak kerja sama dengan PT EPP ke depan tidak akan dilanjutkan lagi.
Persoalan sampah di Kota Pekanbaru terus terjadi. Tumpukan sampah masih terlihat di banyak ruas jalan hingga menyebarkan bau tak sedap. Sampah juga menumpuk di beberapa pasar. Salah satunya di Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai.
Pantauan Riau Pos, Senin (27/1) di sejumlah jalan di Kota Pekanbaru seperti Jalan Tengku Bey 2, Kecamatan Bukit Raya terlihat lahan kosong dimanfaatkan oleh oknum masyarakat dan angkutan sampah mandiri sebagai lokasi pembuangan sampah ilegal.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan percepatan pengangkutan sampah. Ada belasan titik tumpukan sampah yang sudah krusial atau menggunung dan harus segera ditangani.
Di hari kedua pasca-penetapan status darurat sampah, Pemko Pekanbaru mengklaim tumpukan sampah sudah jauh berkurang. Ini setelah pemko turun tangan langsung menerjunkan armada milik pemko untuk mengangkut sampah di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS).
Sepekan terakhir tumpukan sampah di Pasar Palapa Jalan Palapa, Kecamatan Payung Sekaki kian parah. Hal ini disebabkan proses pengangkutan sampah yang tidak maksimal.
Tumpukan sampah di Jalan Gulama, RT 04/RW 04 wilayah Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru dibiarkan menumpuk di pinggir jalan. Warga pun mengeluhkan sampah tersebut mengeluarkan bau busuk yang mengganggu pengguna jalan. Selain itu juga menyebabkan banjir akibat aliran air tersumbat oleh sampah-sampah tersebut.
Persoalan sampah hingga saat ini belum menemukan titik terang dan masih menjadi polemik di Kota Pekanbaru. Tumpukan sampah masih kerap terlihat di pinggir dan bahu jalan.