Mussolini awalnya adalah seorang politikus sosialis dan wartawan koran Avanti!. Pada tahun 1912, ia menjadi anggota Direktorat Nasional Partai Sosialis Italia (PSI)
Benito Amilcare Andrea Mussolini, adalah seorang fasisme tulen. Meski awalnya dia seorang sosialis dan pernah bekerja sebagai jurnalis, namun buku bacaan dan tokoh-tokoh totalisme di masa lalu mengubah dirinya.
HIDUP dalam pertikaian mengatasnamakan sektarian, bukanlah hal yang mudah. Identitas yang memunculkan agama sebagai bahan yang digunakan untuk bertikai karena masing-masing tak mau menerima perbedaan, membuat ketakutan dan kehancuran. Apalagi jika politik ikut bermain di sana.
Seperti ditulis The Republic.com, lelaki bernama panjang Sumonu Oladele Giwa itu lahir di di Ife, barat daya Nigeria, pada 16 Maret 1947. Dia lahir dari keluarga berada dan menghabiskan masa kecilnya di Ife sebelum berangkat ke AS untuk belajar. Dia belajar bahasa Inggris di Brooklyn College dan, setelah itu, meraih gelar master dalam Komunikasi Publik dari Universitas Fordham.
PERJUANGAN rakyat Filipina untuk berjuang membangun demokrasinya tidaklah mudah. Setelah lepas dari cengkraman penjajah Spanyol, Amerika Serikat, dan Jepang, mereka juga harus menghadapi banyak masalah dalam negeri.
Di tengah gejolak masa yang membelah mahasiswa dan masyarakat Indonesia itu, Monik harus bertarung dengan gejolak hatinya. Dia harus memilih siapa lelaki yang akan memiliki hatinya. Martin yang pendiam dan serius, atau Steve yang santai dan banyak disukai banyak gadis di kampus itu. Namun, Steve yang mudah bergaul dan pintar menggombal, ternyata lebih menarik hatinya, meskipun dia harus bersaing dengan banyak gadis.
Sebelum Meta AI muncul di aplikasi WA, sudah muncul AI ChatGPT. Banyak orang yang kemudian seperti mendewakan aplikasi kecerdasan buatan ini dan digunakan dalam banyak hal. Ada yang menggunakannya dalam penulisan buku, terutama kalangan terpelajar seperti guru atau dosen di perguruan tinggi. Bahkan, ada yang menggunakannya untuk
DENGAN pendidikan modern di sekolah Belanda, SM Kartosoewirjo menjadi sosok yang kritis. Bacaan-bacaan Barat, termasuk tentang sosialisme dan komunisme yang didapatkannya dari sang paman, Mas Marco, membuat Kartosoewiryo mulai berpikir tentang penindasan nyata yang dilakukan Belanda kepada tanah kelahirannya.