PAYAKUMBUH (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hebat melanda Blok Barat Pusat Pertokoan Pasar Inpres Payakumbuh, Selasa (26/8) dini hari. Butuh waktu tujuh jam bagi petugas damkar untuk memadamkan api yang menghanguskan sekitar 380 kios.
Sejumlah pedagang hanya bisa pasrah menyaksikan tempat usaha mereka ludes terbakar. Sri Alberina, pedagang busana muslim, mengaku kehilangan seluruh dagangannya. “Tidak ada satu pun barang bisa diselamatkan. Kerugian saya sekitar Rp100 juta,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Hal serupa dialami Hadi, pedagang perlengkapan sekolah. Ia bersyukur sebagian barang masih bisa diamankan, meski tetap menderita kerugian lebih dari Rp30 juta.
Sebagian pedagang menyebut ada kejanggalan pada kebakaran ini. NU, salah satu korban, menilai respons damkar terkesan lamban padahal lokasi pasar dekat dengan dua markas pemadam. Ia bahkan menduga ada kaitan dengan rencana renovasi pasar yang sempat ditolak pedagang.
Sekretaris Satpol PP dan Damkar Payakumbuh, Dewi Novita, menjelaskan api pertama kali terlihat sekitar pukul 03.30 WIB di lantai dua, tepatnya di bekas toko Aprilia. “Setelah berjam-jam berjuang, api baru padam total sekitar pukul 10.30 WIB,” katanya.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran masih diselidiki. Polisi sudah memasang garis polisi dan melakukan olah TKP.
Wali Kota Payakumbuh, Zumaeta, turun langsung ke lokasi. Ia memastikan pemerintah kota menyiapkan langkah darurat bagi pedagang yang kiosnya terbakar. “Kita punya kios kosong di Blok Timur lantai dua, bisa digunakan sementara agar pedagang tetap bisa berjualan,” ujarnya.
Sekko Payakumbuh, Rida Ananda, menambahkan pihaknya sedang mendata kios terdampak dan akan segera membahas relokasi pasca kebakaran. Kerugian akibat musibah ini diperkirakan mencapai Rp34,35 miliar.



