- Advertisement -
SIAK (RIAUPOS.CO)- Bupati Siak Alfedri berbicara tentang Islam Jati Diri Melayu dalam Seminar Antar Bangsa Peradaban Ummah yang ditaja Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu di Dewan Bekawali, Mess Pegawai Kanan PDRM Kangar, Perlis, Malaysia, Kamis (30/5).
Dikatakan bupati, satu kehormatan dan kebanggan ditunjuk sebagai pembicara kunci atau keynote speaker di hadapan mahasiswa dari sejumlah kampus ternama di Kota Perlis.
- Advertisement -
Bupati menyampaikan sejarah Kesultanan Siak yang didirikan raja bernama Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah bergelar Raja Kecik sekitar 1723 Masehi.
Kerajaan Siak memiliki 12 Sultan, kemudian Kesultanan Siak di bawah kekuasaan Sultan ke-12 bernama Sultan Syarif Kasim, pada 1945 bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah itu, wilayahnya menjadi Kewedanaan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian Kewedanaan berubah status menjadi Kecamatan Siak.
“Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Siak menjadi kabupaten pemekaran baru dengan ibukota Siak Sri Indrapura,” ungkapnya.
- Advertisement -
Bupati juga memaparkan sejarah singkat Islam masuk ke Siak, sekitar Abad ke-14. Islam masuk ke wilayah pesisir Sumatera termasuk Siak. Penyebarannya didukung dakwah dan jalur perdagangan maritim yang menghubungkan Timur Tengah, India dan Nusantara dikutip (Halimi 2022; dalam buku Tamadun Bangsa Melayu.
Hal itu dapat dilihat, Siak sebagai wilayah Kesultanan Melayu yang identik dengan agama Islam. kesultanan Siak memiliki azas pemerintahan adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah.(gem)
Laporan MONANG LUBIS, Siak
SIAK (RIAUPOS.CO)- Bupati Siak Alfedri berbicara tentang Islam Jati Diri Melayu dalam Seminar Antar Bangsa Peradaban Ummah yang ditaja Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu di Dewan Bekawali, Mess Pegawai Kanan PDRM Kangar, Perlis, Malaysia, Kamis (30/5).
Dikatakan bupati, satu kehormatan dan kebanggan ditunjuk sebagai pembicara kunci atau keynote speaker di hadapan mahasiswa dari sejumlah kampus ternama di Kota Perlis.
- Advertisement -
Bupati menyampaikan sejarah Kesultanan Siak yang didirikan raja bernama Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah bergelar Raja Kecik sekitar 1723 Masehi.
Kerajaan Siak memiliki 12 Sultan, kemudian Kesultanan Siak di bawah kekuasaan Sultan ke-12 bernama Sultan Syarif Kasim, pada 1945 bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah itu, wilayahnya menjadi Kewedanaan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian Kewedanaan berubah status menjadi Kecamatan Siak.
- Advertisement -
“Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, Siak menjadi kabupaten pemekaran baru dengan ibukota Siak Sri Indrapura,” ungkapnya.
Bupati juga memaparkan sejarah singkat Islam masuk ke Siak, sekitar Abad ke-14. Islam masuk ke wilayah pesisir Sumatera termasuk Siak. Penyebarannya didukung dakwah dan jalur perdagangan maritim yang menghubungkan Timur Tengah, India dan Nusantara dikutip (Halimi 2022; dalam buku Tamadun Bangsa Melayu.
Hal itu dapat dilihat, Siak sebagai wilayah Kesultanan Melayu yang identik dengan agama Islam. kesultanan Siak memiliki azas pemerintahan adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah.(gem)
Laporan MONANG LUBIS, Siak