Rabu, 5 Februari 2025

PTM Terbatas Antisipasi Lost Learning

SIAK (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Satgas Penanggulangan Covid-19 melakukan pengawasan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Pengawasan dilakukan mulai dari tingkat kecamatan sampai kampung. Sebab jika ada murid atau pelajar yang terkonfirmasi positif, maka kampung akan ditutup berikut seluruh sekolah yang ada di kampung tersebut.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lukman, didampingi Sekretaris Mahadar dan Kabid SMP Disdik Fakhrurozi, beberapa hari lalu.

Menurut Lukman, hal itu sesuai keputusan bersama tiga menteri. Penegasan dari Satgas Covid-19 di satuan pendidikan meminta kerja keras mengawasi, mengontrol, dan melakukan sosialisasi. "Tahap awal ini, masa transisi dilakukan dua bulan. Belum masuk pada inti pelajaran. Masih tahap sosialisasi dan menjaga kesehatan agar murid dan pelajar tetap bisa sekolah," jelas Lukman.

Baca Juga:  Ramadan, Pelajar di Siak Belajar Efektif seperti saat Pandemi Covid-19

Kenapa harus PTM terbatas, agar tidak terjadi lost learning atau kerugian pelajaran. Bahkan sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi kerugian pelajaran, dilakukan pendampingan oleh psikologi. "Organisasi penggerak disiapkan oleh kementerian, sebab besar dampak dari psikososial. Kasek, guru, dan orangtua, sangat berperan mengantisipasi psikososial," jelas Lukman.

Penanggung jawab PTM terbatas terdiri dari kasek, unsur guru, komite sekolah, tokoh masyarakat. Sebab pendidikan adalah hak anak, maka semua pihak harus berperan agar anak dapat sekolah seperti biasa dengan nyaman. "Sebelum sampai PTM terbatas kami sudah melakukan seleksi ketat, ada daftar periksa berupa poin poin kelengkapan untuk pelaksanaan PTM dan mendapatkan rekomendasi dari Satgas Kecamatan dan bekerja sama dengan pihak puskesmas," terang Lukman.

Daftar periksa dan poin-poin itu laporannya ke kementerian. Sejauh ini, di Kabupaten Siak sudah 80 persen sekolah melakukan PTM terbatas. Artinya, secara administrasi dan pembekalan sudah cukup kuat. Dan selebihnya ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah. 

Baca Juga:  50 Pedagang Pasar Belantik Tes Antigen, Dua Reaktif

"Makanya di sekolah, selain disediakan wastafel portabel, juga ada alat untuk memeriksa suhu tubuh, antiseptik dan masker cadangan. Itu semua agar anak anak terbebas dari Covid-19 dengan tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ungkap Lukman.

Sampai saat ini, guru terdiri dari guru PAUD, TK, SD, SMP berjumlah 8.918 yang sudah divaksin 81 persen. Artinya mereka yang sudah divaksin 7.448, sementara yang belum 1.470. "Mereka yang belum akan menjadi prioritas. Kami  akan berkoordinasi  dengan puskesmas setempat. Sebagian yang belum vaksin, karena sebelumnya saat melakukan pemeriksaan belum memungkinkan untuk divaksin," jelas Lukman.(ifr/rio)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Satgas Penanggulangan Covid-19 melakukan pengawasan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Pengawasan dilakukan mulai dari tingkat kecamatan sampai kampung. Sebab jika ada murid atau pelajar yang terkonfirmasi positif, maka kampung akan ditutup berikut seluruh sekolah yang ada di kampung tersebut.

- Advertisement -

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lukman, didampingi Sekretaris Mahadar dan Kabid SMP Disdik Fakhrurozi, beberapa hari lalu.

Menurut Lukman, hal itu sesuai keputusan bersama tiga menteri. Penegasan dari Satgas Covid-19 di satuan pendidikan meminta kerja keras mengawasi, mengontrol, dan melakukan sosialisasi. "Tahap awal ini, masa transisi dilakukan dua bulan. Belum masuk pada inti pelajaran. Masih tahap sosialisasi dan menjaga kesehatan agar murid dan pelajar tetap bisa sekolah," jelas Lukman.

- Advertisement -
Baca Juga:  50 Pedagang Pasar Belantik Tes Antigen, Dua Reaktif

Kenapa harus PTM terbatas, agar tidak terjadi lost learning atau kerugian pelajaran. Bahkan sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi kerugian pelajaran, dilakukan pendampingan oleh psikologi. "Organisasi penggerak disiapkan oleh kementerian, sebab besar dampak dari psikososial. Kasek, guru, dan orangtua, sangat berperan mengantisipasi psikososial," jelas Lukman.

Penanggung jawab PTM terbatas terdiri dari kasek, unsur guru, komite sekolah, tokoh masyarakat. Sebab pendidikan adalah hak anak, maka semua pihak harus berperan agar anak dapat sekolah seperti biasa dengan nyaman. "Sebelum sampai PTM terbatas kami sudah melakukan seleksi ketat, ada daftar periksa berupa poin poin kelengkapan untuk pelaksanaan PTM dan mendapatkan rekomendasi dari Satgas Kecamatan dan bekerja sama dengan pihak puskesmas," terang Lukman.

Daftar periksa dan poin-poin itu laporannya ke kementerian. Sejauh ini, di Kabupaten Siak sudah 80 persen sekolah melakukan PTM terbatas. Artinya, secara administrasi dan pembekalan sudah cukup kuat. Dan selebihnya ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah. 

Baca Juga:  Lima Kecamatan Bisa Rekam Cetak Adminduk

"Makanya di sekolah, selain disediakan wastafel portabel, juga ada alat untuk memeriksa suhu tubuh, antiseptik dan masker cadangan. Itu semua agar anak anak terbebas dari Covid-19 dengan tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ungkap Lukman.

Sampai saat ini, guru terdiri dari guru PAUD, TK, SD, SMP berjumlah 8.918 yang sudah divaksin 81 persen. Artinya mereka yang sudah divaksin 7.448, sementara yang belum 1.470. "Mereka yang belum akan menjadi prioritas. Kami  akan berkoordinasi  dengan puskesmas setempat. Sebagian yang belum vaksin, karena sebelumnya saat melakukan pemeriksaan belum memungkinkan untuk divaksin," jelas Lukman.(ifr/rio)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari