DUMAI (RIAUPOS.CO) – Setelah dideportasi oleh Pemerintah Malaysia melalui pelabuhan Internasional Dumai Sabtu (25/1/2025) sore, sebanyak 108 PMI (Pekerja Migran Indonesia) terkendala segera dipulangkan ke daerah asal. Sementara, prosesi pemulangan TKI terkendala ke daerah asalnya tersebut berjalan aman dan lancar.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Koordinator Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kota Dumai, Humisar SV Siregar yang dihubungi Riau Pos, Senin (27/1/2025) di Dumai.
”PMI terkendala sebelumnya dipulangkan terlebih dibawa ke rumah ramah P4MI Kota Dumai untuk dilakukan pendataan dan memberikan pelayanan serta perlindungan maupun memfasilitasi kepulangannya,” kata Humisar.
Selain itu, lanjut Humisar, memberikan sosialisasi dan edukasi maupun informasi tentang bahayanya bekerja di luar negeri secara unprosedural. ”Juga menyampaikan hadirnya negara melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia melalui BP2MI dalam melayani dan melindungi PMI,” kata Humisar.
Sementara, para PMI terkendala yang dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia melalui pelabuhan internasional Dumai sebanyak 108 tersebut berasal dari beberapa daerah. Seperti asal Sumatera Utara sebanyak 27 orang, Jawa Timur sebanyak 26 orang, Aceh sebanyak 17 orang dan Jawa Barat sebanyak 7 orang.
Kemudian juga berasal dari daerah Jawa Tengah sebanyak 6 orang, Riau sebanyak 5 orang, Kepulauan Riau sebanyak 4 orang dan asal Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, Bengkulu masing-masing sebanyak 2 orang. Serta dari daerah Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan masing-masing satu orang.
Dari 108 PMI terkendala tersebar enam diantaranya perlu mendapatkan perhatian serius terkait soal faktor kesehatan. Keenam PMI terkendala tersebut yakni Eni Sulastri asal Purbalingga, Jawa Tengah, Khusnul Khatimah asal Kabumen, Jawa Tengah, Rizal, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Hanapin, Bengkalis, Riau, Ahmad Bin Ahad, Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Karimun dan Sukeni, Jalan, Kudus, Jawa Tengah.
Selain itu, pemulangan TKI terkendala ke ke daerah asal tahap pertama sebanyak 87 orang. ”Sisanya tinggal 21 orang lagi,” kata Humisar seraya menambahkan semua prosesi pemulangannya berlangsungnya lancar. (sah)