Setiap tahun, Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk merayakan dedikasi pahlawan tanpa tanda jasa. Tahun ini, sorotan tertuju pada Rika Suyastri SPd SD. Seorang guru kelas V dari SDN 08 Teluk Merbau, Kabupaten Siak, Riau, yang berhasil mentransformasi pembelajaran matematika menjadi sesi yang paling ditunggu-tunggu siswa.
RIAUPOS.CO — Rika, seorang guru PNS yang mengabdi sejak 2014, menunjukkan bahwa kreativitas dan pendekatan relevan mampu mengubah cara siswa memandang matematika. Dengan pengalaman lebih dari 11 tahun mengajar, ia berhasil mematahkan anggapan bahwa pelajaran ini membosankan dan sulit didekati.
Rika mengenang bagaimana sebelumnya siswa tampak enggan ketika mendengar kata matematika. Kini, suasananya berbalik. Mereka justru menunggu sesi numerasi penuh semangat. “Ada energi positif yang membuat belajar itu nagih,” ujarnya, kemarin.
Perubahan besar dalam perjalanan profesionalnya terjadi saat ia terlibat sebagai Fasilitator Daerah Tanoto Foundation. Peran tersebut memperkaya kompetensinya, terutama dalam menerapkan kerangka pembelajaran aktif MIKIR—mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Pelatihan yang ia terima tidak hanya menyajikan teori, tetapi juga praktik langsung yang memperkuat keyakinannya untuk berinovasi. “Kuncinya mengubah mindset guru. Siswa tidak bisa ditempatkan sebagai penerima pasif,” tutur lulusan PGSD ini.
Untuk mengatasi kesulitan dasar numerasi, Rika mengembangkan sejumlah pembiasaan pagi yang kreatif. Dimulai dari sarapan perkalian atau keripik matematika, yang mengajak siswa bermain sambil memperkuat hafalan perkalian. Ada pula baris suit literasi numerasi sebagai pemantik logika sejak pagi, serta kegiatan balap perkalian yang melatih kecepatan dan ketepatan siswa.
Inovasi-inovasi ini terintegrasi dengan program sekolah, termasuk lahirnya “Taman Numerasi”, ruang belajar terbuka yang menghadirkan pembelajaran kontekstual di luar kelas.
Rika berpegang pada prinsip bahwa matematika harus dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu praktik baiknya adalah unit pembelajaran “Aku Arsitek Cilik”, yang memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar alami bagi siswa.
Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Siak Sriindrapura



