Jumat, 22 November 2024

Ghatib Beghanyut, Doa Tolak Bala dan Selamatkan Negeri dari Covid-19

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) – Memastikan Negeri Siak selamat dari bala dan penyakit menular serta Covid-19, Pemkab Siak menggelar gha­­tib beghanyut.  Ghatib beghanyut merupakan ritual tolak bala yang dilaksanakan oleh masya­rakat muslim Siak Sri Indrapura yang sudah ada se­jak zaman Kesultanan Siak.  Pemkab Siak melakukan Ghatib Beghanyut pada Kamis (20/5) sekitar pukul 20.00 WIB, di Pelabuhan LLASDP,  dibuka oleh Bupati Siak Alfedri.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, Wakil Bupati Siak terpilih Husni Merza, unsur  Forkopimda, pimpinan OPD, Ketua MUI Siak, LAMR Siak serta tokoh masyarakat, dengan protokol kesehatan yang ketat.

- Advertisement -

Dikatakan Bupati Alfedri, angka terkonfirmasi positif di Kabupaten Siak, pernah sampai 98 orang, dan hal itu sangat mengkhawatirkan. Selain terus berupaya melakukan sosialisasi wajib mematuhi prokes, Pemkab Siak juga  melakukan PPKM skala mikro di seluruh kampung, terutama yang angka penularan Covid-19 relatif tinggi.

“Kami terus memantau, mengajak masyarakat dan pegawai untuk tetap menerapkan prokes. Dan puncaknya kemarin, kami melakukan prokes secara massal,” ungkap Bupati Afedri.

Baca Juga:  Kapolres AKBP Gunar Rahadiyanto Sambangi Makodim 0322 Siak

Setelah itu, dikatakan Bupati, dengan  mendekatkan diri kepada Allah melalui zikir dan doa di atas permukaan air di Sungai Siak, diharapkan Covid-19 dapat pergi dari muka bumi, terutama di Kabupaten Siak. Dan yang sakit, Allah angkat penyakitnya dan Allah sembuhkan.

- Advertisement -

“Mari sama-sama kita berdoa kepada Allah SWT, agar Kabupaten Siak dijauhkan dari segala marabahaya, sehingga negeri ini aman dan penduduknya sehat,” ungkap Bupati Alfedri, di Pelabuhan LLASDP Siak.

Lebih jauh dijelaskan Bupati Alfedri, ghatib beghanyut merupakan tradisi ritual tolak bala agar seseorang maupun masyarakat terhindar dari musibah, penyakit, kejadian-kejadian buruk.

Kegiatan ini dilaksanakan secara turun temurun setiap tahun, teradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan Siak. Bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui zikir-zikir dan tasbih, tahlil dan takbir dengan berhanyut menggunakan kapal atau perahu di Sungai Siak.

“Ghatib beghanyut ini masuk dalam iven kalender pariwisata kabupaten Siak. Tradisi religi ini mulai hilang, kini kami mengangkat kembali,” tutupnya.

Baca Juga:  Eksistensi Kejaksaan Membekas di Hati Masyarakat

Doa tolak bala ini diselenggarakan dengan prokes ketat. Selain wajib menjaga jarak, memakai masker, jumlah peserta juga dibatasi. Dengan menggunakan fery dari Pelabuhan LLASDP Siak, berhanyut hingga ke feri penyembarangan Pasar Belantik.

Bupati Alfedri juga mengingatkan untuk mencegah penyebaran Covid-9 di Kabupaten Siak, dengan menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

“Saya tak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari Covid-19, caranya dengan mematuhi prokes. Sebab semuanya dimulai dari diri sendiri,” ungkap Bupati Afedri.

Karena masih dalam suasana Idulfitri, Bupati Alfedri juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan khilaf yang telah diperbuat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, keluarga beserta pribadi, saya memohon maaf atas segala kesalahan selama ini,” ungkapnya.

Semoga dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, semua menjadi hamba Allah SWT yang lebih baik dari segala sisi, taat beribadah, dan diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu bulan suci Ramadan tahun depan.(ifr)

 

(RIAUPOS.CO) – Memastikan Negeri Siak selamat dari bala dan penyakit menular serta Covid-19, Pemkab Siak menggelar gha­­tib beghanyut.  Ghatib beghanyut merupakan ritual tolak bala yang dilaksanakan oleh masya­rakat muslim Siak Sri Indrapura yang sudah ada se­jak zaman Kesultanan Siak.  Pemkab Siak melakukan Ghatib Beghanyut pada Kamis (20/5) sekitar pukul 20.00 WIB, di Pelabuhan LLASDP,  dibuka oleh Bupati Siak Alfedri.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, Wakil Bupati Siak terpilih Husni Merza, unsur  Forkopimda, pimpinan OPD, Ketua MUI Siak, LAMR Siak serta tokoh masyarakat, dengan protokol kesehatan yang ketat.

- Advertisement -

Dikatakan Bupati Alfedri, angka terkonfirmasi positif di Kabupaten Siak, pernah sampai 98 orang, dan hal itu sangat mengkhawatirkan. Selain terus berupaya melakukan sosialisasi wajib mematuhi prokes, Pemkab Siak juga  melakukan PPKM skala mikro di seluruh kampung, terutama yang angka penularan Covid-19 relatif tinggi.

“Kami terus memantau, mengajak masyarakat dan pegawai untuk tetap menerapkan prokes. Dan puncaknya kemarin, kami melakukan prokes secara massal,” ungkap Bupati Afedri.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terpeleset saat Swafoto di Tepi Sungai Siak, Siswa SMP Tewas

Setelah itu, dikatakan Bupati, dengan  mendekatkan diri kepada Allah melalui zikir dan doa di atas permukaan air di Sungai Siak, diharapkan Covid-19 dapat pergi dari muka bumi, terutama di Kabupaten Siak. Dan yang sakit, Allah angkat penyakitnya dan Allah sembuhkan.

“Mari sama-sama kita berdoa kepada Allah SWT, agar Kabupaten Siak dijauhkan dari segala marabahaya, sehingga negeri ini aman dan penduduknya sehat,” ungkap Bupati Alfedri, di Pelabuhan LLASDP Siak.

Lebih jauh dijelaskan Bupati Alfedri, ghatib beghanyut merupakan tradisi ritual tolak bala agar seseorang maupun masyarakat terhindar dari musibah, penyakit, kejadian-kejadian buruk.

Kegiatan ini dilaksanakan secara turun temurun setiap tahun, teradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan Siak. Bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui zikir-zikir dan tasbih, tahlil dan takbir dengan berhanyut menggunakan kapal atau perahu di Sungai Siak.

“Ghatib beghanyut ini masuk dalam iven kalender pariwisata kabupaten Siak. Tradisi religi ini mulai hilang, kini kami mengangkat kembali,” tutupnya.

Baca Juga:  Diluncurkan Tim dan Jersey PS Siak

Doa tolak bala ini diselenggarakan dengan prokes ketat. Selain wajib menjaga jarak, memakai masker, jumlah peserta juga dibatasi. Dengan menggunakan fery dari Pelabuhan LLASDP Siak, berhanyut hingga ke feri penyembarangan Pasar Belantik.

Bupati Alfedri juga mengingatkan untuk mencegah penyebaran Covid-9 di Kabupaten Siak, dengan menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

“Saya tak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari Covid-19, caranya dengan mematuhi prokes. Sebab semuanya dimulai dari diri sendiri,” ungkap Bupati Afedri.

Karena masih dalam suasana Idulfitri, Bupati Alfedri juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan khilaf yang telah diperbuat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, keluarga beserta pribadi, saya memohon maaf atas segala kesalahan selama ini,” ungkapnya.

Semoga dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, semua menjadi hamba Allah SWT yang lebih baik dari segala sisi, taat beribadah, dan diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu bulan suci Ramadan tahun depan.(ifr)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari