Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Bupati Tanam Perdana PSR

(RIAUPOS.CO) – Bupati Siak Drs H Alfedri MSi bersama Executive Vice President (EVP) Plasma/KKPA PTPN V Arief Subhan Siregar, melakukan penanaman perdana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) KUD Lembah Kelapa Sawit, di Kampung Sialang Baru, Kecamatan Lubuk Dalam.

Arief Subhan Siregar mengatakan, program PSR merupakan salah satu program unggulan dari PTPN V. "Program ini didesain, kebun di PTPN V 40 persen pasokan tandan buah segar (TBS) harus berasal dari kebun plasma," kata Arief.

Dari 56.000 hektare kebun plasma, di Siak ada sekitar 11.000 hektare kebun plasma PTPN V yang sudah tua atau masuk ke dalam masa replanting.

"Dari 11.000 hektare tersebut, 1.100 hektare yang sudah diremajakan pada 2014 lalu. Untuk 2020 ini, kami berencana meremajakan sekitar 1.100 hektare dan untuk 2021, minimal 4.000 hektare,” jelasnya.

Arief Subhan Siregar meminta bantuan dan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Siak, agar rencana tersebut berjalan lancar. “Untuk mencapai angka 1.100 hektare pada 2020 dan 4.000 hektare pada 2021, merupakan sebuah kerja keras. Oleh karena itu, saya berharap bantuan dan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Siak beserta jajarannya, agar target tersebut tercapai,” harapnya.

Baca Juga:  Wujudkan Kedaulatan Pangan dengan Manfaatkan KUR

Arief juga mengatakan pihaknya ikut membantu meningkatkan hasil produksi program PSR, PTPN V dengan memberikan para petani ilmu berupa transfer teknologi geopasial.

"Semua lahan PSR nantinya akan dipetakan dengan baik, sehingga keperluan pupuk akan tergambar dengan baik. Selain itu KUD akan kami sertifikasi, sehingga nilai jual TBS naik,” ucapnya.

Bupati Siak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mendapatkan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). "Alhamdulillah, dana program PSR telah meningkat, untuk satu kapling mendapatkan Rp60 juta atau 1 hektare Rp30 juta,” kata Alfedri.

Pemkab Siak melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan termasuk PTPN V, akan mendorong penyerapan dana dari BPDPKS. "Dana BPDPKS yang berjumlah Rp2,5 triliun, baru terserap sekitar Rp500 miliar atau sekitar 20 persen. Kami mendorong untuk menyerap dana tersebut dengan beberapa kemudahan, dari koperasi, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau kelompok tani,” jelas bupati.

Pemkab Siak juga telah mengimbau agar dapat bekerja sama dengan PTPN V. Sebab PTPN V merupakan BUMD yang memahami seluruh prosesnya, diharapkan sama-sama menguntungkan.

"Dalam proses peremajaan hingga bisa panen, Pemkab Siak siap membantu memberikan bibit tumpang sari seperti jagung. Bibit akan kami serahkan untuk 170 hektare lahan replanting. Ini bertujuan agar tidak timbul kemiskinan baru, karena proses peremajaan tersebut,” ucapnya.

Baca Juga:  Bupati Salat Iduladha di Tengah Pandemi Covid-19

Kemudian Alfedri juga berharap, agar PTPN V membina dan membimbing petani sawit agar bisa mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).

"Karena dengan adanya sertifikat ISPO ini, produksi akan meningkat dan harganya menjadi premium di pabrik. Jelas nantinya akan mengangkat pendapatan masyarakat,” harap bupati, Selasa (14/7) pagi.

Sertifikasi ISPO sudah dilakukan di empat kampung, Kampung Mandi Angin, untuk Kampung Teluk Mesjid dan Kampung Dosan dibantu oleh LSM Lingkungan Winrok, sedangkan untuk di Kampung Koto Ringin sedang dalam proses.

Camat Lubuk Dalam Andi Putra mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemkab Siak, Bank Riau Kepri dan PTPN V. Karena telah membantu masyarakat dalam melakukan peremajaan sawit, melalui program PSR.

"Kami mewakili masyarakat Kecamatan Lubuk Dalam, mengharapkan agar program PSR ini terus berlanjut pada 2020. Program ini sangat diperlukan dan membantu masyarakat, terutama para petani sawit,” kata Camat Lubuk Dalam.(adv)

    
    
   

(RIAUPOS.CO) – Bupati Siak Drs H Alfedri MSi bersama Executive Vice President (EVP) Plasma/KKPA PTPN V Arief Subhan Siregar, melakukan penanaman perdana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) KUD Lembah Kelapa Sawit, di Kampung Sialang Baru, Kecamatan Lubuk Dalam.

Arief Subhan Siregar mengatakan, program PSR merupakan salah satu program unggulan dari PTPN V. "Program ini didesain, kebun di PTPN V 40 persen pasokan tandan buah segar (TBS) harus berasal dari kebun plasma," kata Arief.

- Advertisement -

Dari 56.000 hektare kebun plasma, di Siak ada sekitar 11.000 hektare kebun plasma PTPN V yang sudah tua atau masuk ke dalam masa replanting.

"Dari 11.000 hektare tersebut, 1.100 hektare yang sudah diremajakan pada 2014 lalu. Untuk 2020 ini, kami berencana meremajakan sekitar 1.100 hektare dan untuk 2021, minimal 4.000 hektare,” jelasnya.

- Advertisement -

Arief Subhan Siregar meminta bantuan dan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Siak, agar rencana tersebut berjalan lancar. “Untuk mencapai angka 1.100 hektare pada 2020 dan 4.000 hektare pada 2021, merupakan sebuah kerja keras. Oleh karena itu, saya berharap bantuan dan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Siak beserta jajarannya, agar target tersebut tercapai,” harapnya.

Baca Juga:  Tim Kecamatan Lakukan Penyekatan Malam Hari

Arief juga mengatakan pihaknya ikut membantu meningkatkan hasil produksi program PSR, PTPN V dengan memberikan para petani ilmu berupa transfer teknologi geopasial.

"Semua lahan PSR nantinya akan dipetakan dengan baik, sehingga keperluan pupuk akan tergambar dengan baik. Selain itu KUD akan kami sertifikasi, sehingga nilai jual TBS naik,” ucapnya.

Bupati Siak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mendapatkan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). "Alhamdulillah, dana program PSR telah meningkat, untuk satu kapling mendapatkan Rp60 juta atau 1 hektare Rp30 juta,” kata Alfedri.

Pemkab Siak melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan termasuk PTPN V, akan mendorong penyerapan dana dari BPDPKS. "Dana BPDPKS yang berjumlah Rp2,5 triliun, baru terserap sekitar Rp500 miliar atau sekitar 20 persen. Kami mendorong untuk menyerap dana tersebut dengan beberapa kemudahan, dari koperasi, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau kelompok tani,” jelas bupati.

Pemkab Siak juga telah mengimbau agar dapat bekerja sama dengan PTPN V. Sebab PTPN V merupakan BUMD yang memahami seluruh prosesnya, diharapkan sama-sama menguntungkan.

"Dalam proses peremajaan hingga bisa panen, Pemkab Siak siap membantu memberikan bibit tumpang sari seperti jagung. Bibit akan kami serahkan untuk 170 hektare lahan replanting. Ini bertujuan agar tidak timbul kemiskinan baru, karena proses peremajaan tersebut,” ucapnya.

Baca Juga:  Kadisdik Riau Terima Masukan dari Kepala Sekolah

Kemudian Alfedri juga berharap, agar PTPN V membina dan membimbing petani sawit agar bisa mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).

"Karena dengan adanya sertifikat ISPO ini, produksi akan meningkat dan harganya menjadi premium di pabrik. Jelas nantinya akan mengangkat pendapatan masyarakat,” harap bupati, Selasa (14/7) pagi.

Sertifikasi ISPO sudah dilakukan di empat kampung, Kampung Mandi Angin, untuk Kampung Teluk Mesjid dan Kampung Dosan dibantu oleh LSM Lingkungan Winrok, sedangkan untuk di Kampung Koto Ringin sedang dalam proses.

Camat Lubuk Dalam Andi Putra mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemkab Siak, Bank Riau Kepri dan PTPN V. Karena telah membantu masyarakat dalam melakukan peremajaan sawit, melalui program PSR.

"Kami mewakili masyarakat Kecamatan Lubuk Dalam, mengharapkan agar program PSR ini terus berlanjut pada 2020. Program ini sangat diperlukan dan membantu masyarakat, terutama para petani sawit,” kata Camat Lubuk Dalam.(adv)

    
    
   

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari