SIAK (RIAUPOS.CO) – Di tengah pandemi Covid-19, hampir setiap hari Polda Riau dan jajaran mengungkap jaringan narkoba. Hal itu menunjukkan dalam kondisi apapun, peredaran narkoba tetap berlangsung.
Tidak cukup dengan pengungkapan, tapi juga menggalakkan menyuluhan dalam membangkitkan keinginan untuk mengatakan tidak pada narkoba.
Demikian dikatakan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto melalui Kasat Narkoba AKP Jailani, Sabtu (6/11) siang. Membangun kesadaran masyarakat dari tingkat tapak atau akar rumput akan bahaya narkoba, jauh lebih besar manfaat nya untuk jangka panjang, di samping pengungkapan yang memang dilakukan secara terus menerus. “Namun, untuk pengungkapan yang menelan biaya besar, dan terkadang memakan waktu dan energi yang tidak sedikit, kami harapkan mampu menimbulkan efek jera," ungkap AKBP Jailani.
Dari pemikiran itu, dan hasil koordinasi dengan sejumlah pihak, maka dibentuk tim dalam percepatan antispasi seluruh wilayah dari peredaran narkoba. "Kami memulai dari tiga kampung, Sukamulya di Kecamatan Dayun, Kampung Pusako dan Pebadaran di Kecamatan Pusako," jelas Jailani.
Bekerja sama dengan pihak perangkat kampung, organisasi kepemudaan dan seluruh warga, disepakati mengatakan tidak untuk narkoba. “Semua warga sepekat untuk melawan narkoba, dengan cara mengingatkan dan saling menjaga," terang Jailani.
- Advertisement - - Advertisement -
Ada kesepakatan yang dibuat. Dengan kesepakatan itu diharapkan semua elemen berkomitmen menjaganya. Sebab mengatakan tidak untuk narkoba buka hanya untuk orangtua tapi juga anak muda.
Kampung tangguh antinarkoba itu kini fokus pada pemberdayaan masyarakat terutama anak muda. Pembinaan untuk lebih kreatif dan produktif. Sehingga menjadi generasi tangguh dan tumbuh. Dan kampungnya juga menjadi kampung tangguh dan tumbuh.(mng)
SIAK (RIAUPOS.CO) – Di tengah pandemi Covid-19, hampir setiap hari Polda Riau dan jajaran mengungkap jaringan narkoba. Hal itu menunjukkan dalam kondisi apapun, peredaran narkoba tetap berlangsung.
Tidak cukup dengan pengungkapan, tapi juga menggalakkan menyuluhan dalam membangkitkan keinginan untuk mengatakan tidak pada narkoba.
- Advertisement -
Demikian dikatakan Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto melalui Kasat Narkoba AKP Jailani, Sabtu (6/11) siang. Membangun kesadaran masyarakat dari tingkat tapak atau akar rumput akan bahaya narkoba, jauh lebih besar manfaat nya untuk jangka panjang, di samping pengungkapan yang memang dilakukan secara terus menerus. “Namun, untuk pengungkapan yang menelan biaya besar, dan terkadang memakan waktu dan energi yang tidak sedikit, kami harapkan mampu menimbulkan efek jera," ungkap AKBP Jailani.
Dari pemikiran itu, dan hasil koordinasi dengan sejumlah pihak, maka dibentuk tim dalam percepatan antispasi seluruh wilayah dari peredaran narkoba. "Kami memulai dari tiga kampung, Sukamulya di Kecamatan Dayun, Kampung Pusako dan Pebadaran di Kecamatan Pusako," jelas Jailani.
- Advertisement -
Bekerja sama dengan pihak perangkat kampung, organisasi kepemudaan dan seluruh warga, disepakati mengatakan tidak untuk narkoba. “Semua warga sepekat untuk melawan narkoba, dengan cara mengingatkan dan saling menjaga," terang Jailani.
Ada kesepakatan yang dibuat. Dengan kesepakatan itu diharapkan semua elemen berkomitmen menjaganya. Sebab mengatakan tidak untuk narkoba buka hanya untuk orangtua tapi juga anak muda.
Kampung tangguh antinarkoba itu kini fokus pada pemberdayaan masyarakat terutama anak muda. Pembinaan untuk lebih kreatif dan produktif. Sehingga menjadi generasi tangguh dan tumbuh. Dan kampungnya juga menjadi kampung tangguh dan tumbuh.(mng)