Di Mempura Terekam Camera Trap

Warga Meranti Diserang Harimau di Sungai Apit

SIAK (RIAUPOS.CO) – Warga diserang harimau terjadi di wilayah Teluk Pelekat, sekitar 5 Km dari Dusun Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Sabtu (2/3) lalu.

Penghulu Kampung Penyengat Abok Agustinus membenarkan adanya kejadian itu. Hanya saja para korban bukan warganya dan kronologinya juga sampai sejauh ini belum diketahui.

- Advertisement -

Tapi kabar terakhir, korban saat diserang sedang berada di bedeng, ada juga yang mengatakan sedang memanen sagu. Penghulu Abok mengatakan, harimau yang menyerang leher salah satu korban, serta menyerang kaki, betis dan paha korban lainnya.

Sementara Kapolsek Sungai Apit mengatakan, kejadian itu memang benar terjadi, Sabtu (2/3) lalu. Namun, Korbannya belum diketahui berapa jumlahnya. Tapi yang pasti mereka langsung kembali ke Meranti.

- Advertisement -

Lokasi harimau menyerang mereka di Teluk Pelekat, masih satu hamparan dengan Dusun Mungkal. “Sementara Kepulauan Meranti berada di seberang Teluk Pelekat itu,” terang Kapolsek AKP Rinaldi Parlindungan SH, Senin (4/3).

Terkait harimau yang di Dusun 3 Mungkal, diterangkan Abok, pihaknya sudah melakukan ritual meminta penunggu hutan pergi dari kampung dan tidak menampakan diri. Sebagai imbalan dikasilah nasi kunyit dan wajik. “Kami melakukan ritual selama 3 hari berturut turut. Kami harap setelah ini, harimau tak muncul lagi,” kata Abok.

Sebelumnya, sudah hampir sepekan tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit. Suasana dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba masuk ke rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai di situ, harimau juga berkeliling di pekarangan rumah warga.

Dua pekan lalu, Rabu (21/2) di dusun yang sama, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat istrinya Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu kabur ke semak.

Di sisi lain, Ahad (3/3) lalu, seekor sapi warga di Dusun 3 Kampung Paluh, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak dimangsa harimau. Predator dilindungi ini terekam camera trap atau pengintai yang dipasang di lokasi saat bangkai sapi ditemukan warga.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) yang juga Ketua Animal Rescue Irwan Priatna mengatakan, harimau muncul pada pukul 04.41 WIB, terekam camera trap yang dipasang di dua titik. “Kami juga menemukan jejak baru harimau tersebut,” ungkap Irwan Priatna, Senin (4/3).

Disebutkan Irwan Priatna, dilihat dari fotonya dan hasil observasi, panjang harimau itu mencapai 2 meter atau bahkan lebih. “Terkait langkah selanjutnya, kami akan melakukan rapat teknis terlebih dahulu,” ujarnya.

Animal Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak akan turun ke lokasi untuk memasang kerangkeng bersama Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dibantu Penghulu Paluh Suprayitno dan perangkatnya, serta warga.

“Kami tidak ingin bertambah korban, makanya kami fokus bagaimana caranya agar harimau masuk kerangkeng,” sebut Irwan Priatna.

Sementara itu, Penghulu Suprayitno mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama saat berada di kebun. Untuk sementara jika pergi ke kebun sebaiknya berkelompok. “Kami juga meminta warga menghindari keluar rumah pada malam hari, jika tidak terlalu mendesak sebaiknya di rumah saja ,” ucap Suprayitno.

Disebutkan Penghulu Suprayitno, dia bersama tim dari BBKSDA dan Animal Rescue sedang melakukan observasi dan berencana akan memasang kerangkeng.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO) – Warga diserang harimau terjadi di wilayah Teluk Pelekat, sekitar 5 Km dari Dusun Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Sabtu (2/3) lalu.

Penghulu Kampung Penyengat Abok Agustinus membenarkan adanya kejadian itu. Hanya saja para korban bukan warganya dan kronologinya juga sampai sejauh ini belum diketahui.

Tapi kabar terakhir, korban saat diserang sedang berada di bedeng, ada juga yang mengatakan sedang memanen sagu. Penghulu Abok mengatakan, harimau yang menyerang leher salah satu korban, serta menyerang kaki, betis dan paha korban lainnya.

Sementara Kapolsek Sungai Apit mengatakan, kejadian itu memang benar terjadi, Sabtu (2/3) lalu. Namun, Korbannya belum diketahui berapa jumlahnya. Tapi yang pasti mereka langsung kembali ke Meranti.

Lokasi harimau menyerang mereka di Teluk Pelekat, masih satu hamparan dengan Dusun Mungkal. “Sementara Kepulauan Meranti berada di seberang Teluk Pelekat itu,” terang Kapolsek AKP Rinaldi Parlindungan SH, Senin (4/3).

Terkait harimau yang di Dusun 3 Mungkal, diterangkan Abok, pihaknya sudah melakukan ritual meminta penunggu hutan pergi dari kampung dan tidak menampakan diri. Sebagai imbalan dikasilah nasi kunyit dan wajik. “Kami melakukan ritual selama 3 hari berturut turut. Kami harap setelah ini, harimau tak muncul lagi,” kata Abok.

Sebelumnya, sudah hampir sepekan tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit. Suasana dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba masuk ke rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai di situ, harimau juga berkeliling di pekarangan rumah warga.

Dua pekan lalu, Rabu (21/2) di dusun yang sama, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat istrinya Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu kabur ke semak.

Di sisi lain, Ahad (3/3) lalu, seekor sapi warga di Dusun 3 Kampung Paluh, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak dimangsa harimau. Predator dilindungi ini terekam camera trap atau pengintai yang dipasang di lokasi saat bangkai sapi ditemukan warga.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) yang juga Ketua Animal Rescue Irwan Priatna mengatakan, harimau muncul pada pukul 04.41 WIB, terekam camera trap yang dipasang di dua titik. “Kami juga menemukan jejak baru harimau tersebut,” ungkap Irwan Priatna, Senin (4/3).

Disebutkan Irwan Priatna, dilihat dari fotonya dan hasil observasi, panjang harimau itu mencapai 2 meter atau bahkan lebih. “Terkait langkah selanjutnya, kami akan melakukan rapat teknis terlebih dahulu,” ujarnya.

Animal Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak akan turun ke lokasi untuk memasang kerangkeng bersama Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dibantu Penghulu Paluh Suprayitno dan perangkatnya, serta warga.

“Kami tidak ingin bertambah korban, makanya kami fokus bagaimana caranya agar harimau masuk kerangkeng,” sebut Irwan Priatna.

Sementara itu, Penghulu Suprayitno mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama saat berada di kebun. Untuk sementara jika pergi ke kebun sebaiknya berkelompok. “Kami juga meminta warga menghindari keluar rumah pada malam hari, jika tidak terlalu mendesak sebaiknya di rumah saja ,” ucap Suprayitno.

Disebutkan Penghulu Suprayitno, dia bersama tim dari BBKSDA dan Animal Rescue sedang melakukan observasi dan berencana akan memasang kerangkeng.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya