Sabtu, 18 Mei 2024

Tiga Harimau Berkeliling di Rumah Warga di Siak

SIAK (RIAUPOS.CO) – Tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak , sudah hampir sepekan. Suasana Dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba memasuki rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai perkarangan, harimau juga berkeliling di rumah warga. 

Penghulu Kampung Adat Penyengat Abok Agustinus mengatakan, usai mendapatkan kabar itu, dirinya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak menuju Dusun 3 Mungkal menggunakan perahu bermotor dengan perjalanan sekitar 30 menit.

Yamaha

“Kami bermalam di sana bersama warga. Warga kami kumpulkan di satu tempat. Kami memastikan warga aman dan pagi kembali ke Penyengat karena ada kegiatan,” kata Penghulu Abok Agustinus, Kamis (29/2) pagi.

Baca Juga:  Dua Positif, Delapan Sembuh dari Covid-19

Sebagai tindak lanjut, warga, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dan pemerintah kampung sepakat dilakukan bele kampung yang menjadi kebiasaan adat istiadat setempat.

“Bele kampung adalah cara adat istiadat dalam memberi sajian dan meminta harimau tidak mengganggu warga,” terang Penghulu Abok.

- Advertisement -

Selain itu, juga akan disiapkan kerangkeng tambahan. Setelah berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT Triomas akan ditambah dua kerangkeng untuk menambah satu kerangkeng yang sudah disediakan BBKSDA. “Kerangkeng akan ditambah dua sehingga menjadi tiga karena harimaunya tiga,” sebut Abok.

Langkah berikutnya, apabila setelah dilakukan bele kampung  tidak bisa mengusir harimau, maka disepakati untuk dipasang perangkap. “Kami tidak ingin ada korban, makanya kami terus mencari cara agar harimau pergi sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucap Abok.

- Advertisement -
Baca Juga:  PTM Terbatas Antisipasi Lost Learning

Sebelumnya, tepatnya Rabu (21/2) malam lalu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri, mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu dan kabur ke semak.(mng)






Reporter: Monang Lubis

SIAK (RIAUPOS.CO) – Tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak , sudah hampir sepekan. Suasana Dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba memasuki rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai perkarangan, harimau juga berkeliling di rumah warga. 

Penghulu Kampung Adat Penyengat Abok Agustinus mengatakan, usai mendapatkan kabar itu, dirinya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak menuju Dusun 3 Mungkal menggunakan perahu bermotor dengan perjalanan sekitar 30 menit.

“Kami bermalam di sana bersama warga. Warga kami kumpulkan di satu tempat. Kami memastikan warga aman dan pagi kembali ke Penyengat karena ada kegiatan,” kata Penghulu Abok Agustinus, Kamis (29/2) pagi.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Dua Santri Tewas Ternyata Dibakar Pelaku Diduga Adik Kelas

Sebagai tindak lanjut, warga, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dan pemerintah kampung sepakat dilakukan bele kampung yang menjadi kebiasaan adat istiadat setempat.

“Bele kampung adalah cara adat istiadat dalam memberi sajian dan meminta harimau tidak mengganggu warga,” terang Penghulu Abok.

Selain itu, juga akan disiapkan kerangkeng tambahan. Setelah berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT Triomas akan ditambah dua kerangkeng untuk menambah satu kerangkeng yang sudah disediakan BBKSDA. “Kerangkeng akan ditambah dua sehingga menjadi tiga karena harimaunya tiga,” sebut Abok.

Langkah berikutnya, apabila setelah dilakukan bele kampung  tidak bisa mengusir harimau, maka disepakati untuk dipasang perangkap. “Kami tidak ingin ada korban, makanya kami terus mencari cara agar harimau pergi sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucap Abok.

Baca Juga:  Lakukan Ritual Tetau dan Ajak Semua Pihak Jaga Lingkungan

Sebelumnya, tepatnya Rabu (21/2) malam lalu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri, mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu dan kabur ke semak.(mng)






Reporter: Monang Lubis
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari