Selasa, 14 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Tiga Harimau Berkeliling di Rumah Warga di Siak

SIAK (RIAUPOS.CO) – Tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak , sudah hampir sepekan. Suasana Dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba memasuki rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai perkarangan, harimau juga berkeliling di rumah warga. 

Penghulu Kampung Adat Penyengat Abok Agustinus mengatakan, usai mendapatkan kabar itu, dirinya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak menuju Dusun 3 Mungkal menggunakan perahu bermotor dengan perjalanan sekitar 30 menit.

“Kami bermalam di sana bersama warga. Warga kami kumpulkan di satu tempat. Kami memastikan warga aman dan pagi kembali ke Penyengat karena ada kegiatan,” kata Penghulu Abok Agustinus, Kamis (29/2) pagi.

Baca Juga:  Dibangun Gedung dan Dermaga Barang Bukti Pertama di Indonesia

Sebagai tindak lanjut, warga, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dan pemerintah kampung sepakat dilakukan bele kampung yang menjadi kebiasaan adat istiadat setempat.

“Bele kampung adalah cara adat istiadat dalam memberi sajian dan meminta harimau tidak mengganggu warga,” terang Penghulu Abok.

Selain itu, juga akan disiapkan kerangkeng tambahan. Setelah berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT Triomas akan ditambah dua kerangkeng untuk menambah satu kerangkeng yang sudah disediakan BBKSDA. “Kerangkeng akan ditambah dua sehingga menjadi tiga karena harimaunya tiga,” sebut Abok.

Langkah berikutnya, apabila setelah dilakukan bele kampung  tidak bisa mengusir harimau, maka disepakati untuk dipasang perangkap. “Kami tidak ingin ada korban, makanya kami terus mencari cara agar harimau pergi sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucap Abok.

Baca Juga:  Harimau Terekam Video saat Datangi Bangunan Sarang Walet

Sebelumnya, tepatnya Rabu (21/2) malam lalu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri, mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu dan kabur ke semak.(mng)






Reporter: Monang Lubis

SIAK (RIAUPOS.CO) – Tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak , sudah hampir sepekan. Suasana Dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba memasuki rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai perkarangan, harimau juga berkeliling di rumah warga. 

Penghulu Kampung Adat Penyengat Abok Agustinus mengatakan, usai mendapatkan kabar itu, dirinya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak menuju Dusun 3 Mungkal menggunakan perahu bermotor dengan perjalanan sekitar 30 menit.

“Kami bermalam di sana bersama warga. Warga kami kumpulkan di satu tempat. Kami memastikan warga aman dan pagi kembali ke Penyengat karena ada kegiatan,” kata Penghulu Abok Agustinus, Kamis (29/2) pagi.

Baca Juga:  Program "Melesat" Pemkab Siak Tingkatkan SPM

Sebagai tindak lanjut, warga, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dan pemerintah kampung sepakat dilakukan bele kampung yang menjadi kebiasaan adat istiadat setempat.

“Bele kampung adalah cara adat istiadat dalam memberi sajian dan meminta harimau tidak mengganggu warga,” terang Penghulu Abok.

- Advertisement -

Selain itu, juga akan disiapkan kerangkeng tambahan. Setelah berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT Triomas akan ditambah dua kerangkeng untuk menambah satu kerangkeng yang sudah disediakan BBKSDA. “Kerangkeng akan ditambah dua sehingga menjadi tiga karena harimaunya tiga,” sebut Abok.

Langkah berikutnya, apabila setelah dilakukan bele kampung  tidak bisa mengusir harimau, maka disepakati untuk dipasang perangkap. “Kami tidak ingin ada korban, makanya kami terus mencari cara agar harimau pergi sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucap Abok.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pasutri Terciduk Curi Benda Bersejarah di Istana Peraduan Siak

Sebelumnya, tepatnya Rabu (21/2) malam lalu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri, mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu dan kabur ke semak.(mng)






Reporter: Monang Lubis
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SIAK (RIAUPOS.CO) – Tiga ekor harimau berkeliaran di Dusun 3 Sungai Mungkal, Kampung Adat Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak , sudah hampir sepekan. Suasana Dusun berpenduduk 120 KK ini semakin mencekam, ketika harimau mencoba memasuki rumah warga untuk memangsa kucing, Rabu (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak hanya sampai perkarangan, harimau juga berkeliling di rumah warga. 

Penghulu Kampung Adat Penyengat Abok Agustinus mengatakan, usai mendapatkan kabar itu, dirinya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak menuju Dusun 3 Mungkal menggunakan perahu bermotor dengan perjalanan sekitar 30 menit.

“Kami bermalam di sana bersama warga. Warga kami kumpulkan di satu tempat. Kami memastikan warga aman dan pagi kembali ke Penyengat karena ada kegiatan,” kata Penghulu Abok Agustinus, Kamis (29/2) pagi.

Baca Juga:  Patroli Dilakukan Setiap Malam di Wilayah Maredan

Sebagai tindak lanjut, warga, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dan pemerintah kampung sepakat dilakukan bele kampung yang menjadi kebiasaan adat istiadat setempat.

“Bele kampung adalah cara adat istiadat dalam memberi sajian dan meminta harimau tidak mengganggu warga,” terang Penghulu Abok.

Selain itu, juga akan disiapkan kerangkeng tambahan. Setelah berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT Triomas akan ditambah dua kerangkeng untuk menambah satu kerangkeng yang sudah disediakan BBKSDA. “Kerangkeng akan ditambah dua sehingga menjadi tiga karena harimaunya tiga,” sebut Abok.

Langkah berikutnya, apabila setelah dilakukan bele kampung  tidak bisa mengusir harimau, maka disepakati untuk dipasang perangkap. “Kami tidak ingin ada korban, makanya kami terus mencari cara agar harimau pergi sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucap Abok.

Baca Juga:  Mudahkan Warga Urus Adminduk

Sebelumnya, tepatnya Rabu (21/2) malam lalu, harimau masuk ke rumah warga bernama Iwan. Lalu harimau berusaha menarik kaki anak Iwan bernama Iman (25 bulan). Karena kaki Iman luka kena kuku harimau, Iman menangis.

Saat Lastri terbangun, lalu melihat kaki putranya ditarik harimau, Lastri, mempertahankan putranya.  Kegaduhan itu cepat diketahui mertua Lastri. Harimau dilempar dengan velg lalu dan kabur ke semak.(mng)






Reporter: Monang Lubis

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari