BANGUN JAYA (RIAUPOS.CO) – Ratusan karyawan PT Merangkai Artha Nusantara (MAN) terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini karena dampak dari terhentinya operasional perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit (PKS) sejak 5 Agustus lalu.
Operasi perusahaan terhenti sejak jalan akses menuju ke perusahaan sepanjang 500 meter di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu itu dilakukan proses semenisasi sepanjang 110 meter, dengan lebar 3,5 meter oleh Pemerintah Desa Bangun Jaya.
Jalan semenisasi hanya boleh dilewati oleh kendaraan bertonase 6 ton dan dipasang plang oleh aparat pemerintah desa. Akibatnya, kendaraan pembawa CPO dari PT MAN tidak bisa melintas.
Fijai Agus Sianturi, salah satu pekerja PKS PT MAN saat ditemui Riau Pos, Ahad (10/8) mengatakan dia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib ekonomi keluarganya kalau perusahaan tempatnya bekerja sudah sejak lama itu akan tutup selamanya. ”Kalau ini ditutup, otomatis keluarga kami terancam tidak makan, karena tidak ada lagi penghasilan,’’ ucapnya.
Sementara Humas PT MAN M Hafizh Mustariq Almakmum yang dikonfirmasi Riau Pos membenarkan terhentinya semua operasional di PT MAN sejak 5 Agustus lalu.
” Benar, pabrik kita sudah tidak beroperasi lagi sejak 5 Agustus lalu. Ini terjadi karena adanya semenisasi jalan yang menuju ke pabrik,’’ ucapnya.
Hafizh menjelaskan, sebelum jalan disemenisasi, perusahaan menerima surat dari pemdes yang isinya akan dilakukan pembangunan peningkatan jalan yang akan dilaksanakan antara Juli hingga Agustus.
”Pihak pimpinan perusahaan menyatakan perusahaan bersedia untuk membangun jalan tersebut, dari jalan tanah menjadi betonisasi hingga sampai ke lokasi pabrik, dengan bobot tonase mencapai 20 ton,” katanya.
Namun pada 5 Agustus lalu, jalan mulai disemenisasi dan dipasang plang.
Kepala Desa Bangun Jaya Yusrianto yang dikonfirmasi Riau Pos di nomor 081268738XXX hingga berita ini dikirim belum berhasil. Pesan WhatsApp yang dikirimkan juga hanya bertanda centang satu.(lim)