BAGAN SIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – PEMERINTAH Daerah Rokan Hilir (Rohil) mendorong masyarakat agar waspada dengan penggunaan produk obat-obatan yang berpotensi buruk terhadap kesehatan. Tidak terlepas terhadap keberadaan pengunaan obat-obatan seperti yang ada di Bagansiapiapi yang dilakukan lewat usaha obat-obatan tradisional.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Rohil HM Nurhidayat SH MH menyampaikan pemerintah daerah pada daerah peduli terhadap kesehatan masyarakat, karena itu diharapkan bisa bersama-sama mencegah penggunaan, peredaran obat-obatan yang ilegal dan berbahaya bagi kesehatan.
Demikian dikatakan Nurhidayat saat pembukaan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi dalam upaya penanggulangan pelanggaran dan penggunaan obat tradisional mengandung bahan kimia obat, bagi pelaku usaha obat-obatan tradisional di Rohil yang digelar di Bagansiapiapi, Selasa (21/5).
Hadir pada acara tersebut Kadis DPMPTSP Rohil Cici Sulastri MKM, Kadis Diskop Sri Aslina, sejumlah kepala OPD dan pelaku usaha.
Ditambahkan Nurhidayat, kegiatan itu merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat Rohil, di mana khususnya masyarakat di Bagansiapiapi dan daerah terluar (pesisir, red) masih banyak pelaku usaha obat-obatan tradisional.
‘’Tujuan dari kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat Rohil, karena sama-sama kita ketahui di daerah ini masih banyak para pelaku usaha obat-obatan tradisional, baik dari dalam daerah maupun luar daerah dan tentu ini salah satu memicu beredarnya obat-obatan yang ilegal dan tidak resmi dari BPOM,’’ kata Nurhidayat.
Kepala BPOM Dumai Ully Mandasari SFarm Apt MH mengatakan, dengan diadakan kegiatan itu bagi pelaku usaha, nantinya diberikan pengawasan atau dicek usaha obat-obatan maupun barangnya.
Ully berharap, ke depannya semua masyarakat dan dinas bisa saling bekerja sama, dan ke depannya akan dibentuk tim terpadu sehingga rencana dan sinergitas bisa terlaksana dengan baik.(hen)
Laporan ZULFADLI, Bagansiapiapi