Kamis, 10 Oktober 2024

Bupati Tinjau Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla

Tingkatkan Kepedulian dan Waspada Potensi Karhutla

RIAUPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) meminta kepada semua pihak terkait, untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rohul Tahun 2024.

Dengan segera atasi hambatan dan kendala yang mungkin menjadi penghalang setiap upaya penanggulangan karhutla. Karena saat ini, sudah terpantau sejumlah titik hotspot pada Dashboar lapan dan Dashboar Lancang Kuning di Kecamatan Rambah Samo, Rambah, Bonai Darussalam dan Kecamatan Rokan IV Koto.

- Advertisement -

Pernyataan tersebut diungkapka Bupati Rohul H Sukiman saat memimpin apel kesiapsiagaan penanggulangan karhutla di kabupaten Rohul di halaman Kantor Bupati Rohul, Kamis (21/3).

Dalam apel tersebut, dihadiri Forkopimda, Sekretaris Daerah Rohul Muhammad Zaki SSTP MSi, Staf Ahli Bupati, Asisten dan Kepala OPD, Camat, Danramil, Kapolsek se Rohul serta peserta apel lainnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Warga Diminta Tetap Waspada Karhutla

Pada apel kesiapsiagaan penanggulangan karhutla ini, Bupati menegaskan, bahaya atas kejadian karhutla, yang dapat berdampak pada kesehatan, ekonomi, kerusakan lingkungan, bahkan dapat mengganggu stabilitas negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

‘’Tingkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya Karhutla. Tingkatkan koordinasi dengan para pihak baik pusat maupun daerah, elemen masyarakat dan dunia usaha untuk bersama-sama mewujudkan Provinsi Riau dan Kabupaten Rohul khususnya tetap bebas asap dan langit tetap biru,’’ ujar Bupati dua periode itu.

Sukiman mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan untuk tahun 2024 terhitung sejak tanggal 13 Maret hingga 30 November 2024.

Tentunya langkah tersebut, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia tentang Pengendalian Karhutla dengan menekankan 6 (enam) poin penting.

Baca Juga:  Pemkab Rohul Proses Pemberhentian Kadis Perkim

Diantaranya, Satu, prioritas upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring area rawan titik panas (hotspot) dan patroli lapangan.

Dua, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah. libatkan babinsa, bhabinkamtibmas, dan kepala desa dalam penanganan karhutla, ajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat.

Tiga,semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk menangani kebakaran hutan dan lahan, serta agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.

Empat, penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Lima, jangan biarkan api membesar, harus tanggap dan jangan terlambat, sehingga api sulit dikendalikan.(adv)

RIAUPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) meminta kepada semua pihak terkait, untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rohul Tahun 2024.

Dengan segera atasi hambatan dan kendala yang mungkin menjadi penghalang setiap upaya penanggulangan karhutla. Karena saat ini, sudah terpantau sejumlah titik hotspot pada Dashboar lapan dan Dashboar Lancang Kuning di Kecamatan Rambah Samo, Rambah, Bonai Darussalam dan Kecamatan Rokan IV Koto.

Pernyataan tersebut diungkapka Bupati Rohul H Sukiman saat memimpin apel kesiapsiagaan penanggulangan karhutla di kabupaten Rohul di halaman Kantor Bupati Rohul, Kamis (21/3).

Dalam apel tersebut, dihadiri Forkopimda, Sekretaris Daerah Rohul Muhammad Zaki SSTP MSi, Staf Ahli Bupati, Asisten dan Kepala OPD, Camat, Danramil, Kapolsek se Rohul serta peserta apel lainnya.

Baca Juga:  Bupati Apresiasi Penyelenggara Pemilu

Pada apel kesiapsiagaan penanggulangan karhutla ini, Bupati menegaskan, bahaya atas kejadian karhutla, yang dapat berdampak pada kesehatan, ekonomi, kerusakan lingkungan, bahkan dapat mengganggu stabilitas negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

‘’Tingkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya Karhutla. Tingkatkan koordinasi dengan para pihak baik pusat maupun daerah, elemen masyarakat dan dunia usaha untuk bersama-sama mewujudkan Provinsi Riau dan Kabupaten Rohul khususnya tetap bebas asap dan langit tetap biru,’’ ujar Bupati dua periode itu.

Sukiman mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan untuk tahun 2024 terhitung sejak tanggal 13 Maret hingga 30 November 2024.

Tentunya langkah tersebut, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia tentang Pengendalian Karhutla dengan menekankan 6 (enam) poin penting.

Baca Juga:  Perubahan Nama Harus Melalui Penetapan Pengadilan Negeri

Diantaranya, Satu, prioritas upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring area rawan titik panas (hotspot) dan patroli lapangan.

Dua, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah. libatkan babinsa, bhabinkamtibmas, dan kepala desa dalam penanganan karhutla, ajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat.

Tiga,semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk menangani kebakaran hutan dan lahan, serta agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.

Empat, penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Lima, jangan biarkan api membesar, harus tanggap dan jangan terlambat, sehingga api sulit dikendalikan.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari