Senin, 10 Maret 2025
spot_img

Roda 2 Disarankan Tak Melintas

Tinggi Genangan Banjir di Lintas Timur Km 83 Desa Kemang Meningkat

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Pelalawan akibat meluapnya air Sungai Kampar mengalami peningkatan yang signifikan. Khususnya yang merendam badan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras.

Ahad (9/3), tinggi genangan air mencapai 42 sentimeter (cm) dari ketinggian sehari sebelum­nya yang hanya sekitar 30 cm. Tidak hanya itu, genangan air pun mulai merendam sejumlah titik lainnya di badan Jalintim. Seperti Km 75, Km 76, dan Km 77, tak jauh dari SPBU Buya Karim. Rata-rata tinggi permukaan air 10-25 cm.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulpan menjelaskan  banjir di jalintim dipengaruhi oleh luapan Sungai Kampar yang terus meningkat dan merupakan puncak air limpahan dari waduk PLTA Koto Panjang beberapa hari lalu. “Jadi, kita imbau kendaraan roda dua agar tidak melewati titik banjir di Jalintim. Apabila memaksa untuk menerobos banjir, pengendara harus berhati-hati dan waspada agar tidak mogok di tengah banjir. Dan tetap mengikuti arahan dari petugas di lapangan agar tidak terjebak di tengah banjir,” imbau Zulfan.

Sementara itu, Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK juga menyarankan agar kendaraan kecil, khususnya kendaraan roda dua tidak memaksakan diri untuk melintas di Jalintim. “Kami berharap kerja sama seluruh pengguna jalan agar mengikuti petunjuk dan arahan petugas di lapangan sehingga arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Polres Pelalawan telah mengerahkan puluhan personel bersama personel gabungan TNI, BPBD, Dinas Perhubungan, Satpol PP di lokasi banjir untuk melakukan  pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dengan  memberikan petunjuk dan arahan kepada sopir yang melintasi genangan air sehingga tidak terjebak ke dalam lubang.

Mereka juga melakukan evakuasi kendaraan yang terjebak banjir. Selain itu, petugas sudah memasang garis pembatas di sisi kiri dan kanan jalan, sebagai panduan bagi pengendara. “Dan sejauh ini, arus lalu lintas masih menggunakan dua arah dan belum diberlakukan sistem buka tutup,’’ ujarnya.

‘’Kendaraan dari Pangkalankerinci ke Pangkalan Kuras maupun sebaliknya dijalankan secara bersamaan. Meski terjadi sedikit perlambatan arus lalu lintas, karena saat melewati banjir kendaraan harus mengurangi kecepatan, namun masih tetap lancar,” tambahnya.

Tabrakan

Video kecelakaan lalu lintas di Pelalawan beredar dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik tersebut, dikabarkan seorang pengemudi minibus bersama 5 penumpang mengalami luka serius setelah mobil tersebut ditabrak truk di Km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras, tak jauh dari lokasi banjir, Ahad (9/3).

Baca Juga:  DPRD Riau Gelar Paripurna Pengumuman Reses-Pidato Perdana Gubri

Dalam video itu dijelaskan, laka lantas tersebut terjadi saat satu unit truk berwarna oranye, memotong antrean kendaraan akibat Jalintim Km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras yang bergerak dari arah Kelurahan Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras menuju Kecamatan Pangkalankerinci dengan kecepatan tinggi sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun, saat berada di tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya sekitar 10 meter dari posko banjir depan masjid Desa Kemang Pangkalan Kuras, dari arah berlawanan Pangkalankerinci menuju Sorek, tiba-tiba muncul satu unit minibus berwarna hitam yang dikemudikan supir dengan membawa 5 orang penumpang.

“Karena jarak sudah terlalu dekat, truk itu langsung menghantam habis mobil hitam itu. Akibat kejadian itu, 6 orang korban mengalami luka dan dibawa ke Puskesmas Pangkalan Kuras Dua. Bang Firdaus dan warga lainnya tengah menunggu kendaraan untuk membawa korban yang informasi akan di rujuk rumah sakit (RS),” beber warga dalam video tersebut.

Di tempat terpisah, salah seorang warga yang berada di TKP, Dedi Azwandi menyebutkan, akibat kejadian itu lima korban mengalami luka patah kaki dan tangan serta luka lecet pada bagian wajah, tangan dan kaki. Sementara itu, ada seorang korban selamat yang merupakan anak-anak.

‘’Jadi, sejauh ini, tidak ada korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Dan informasi yang saya dapat di lapangan, pengemudi dan penumpang ini merupakan warga asal Tembilahan yang hendak berlibur ke Kota Pekanbaru,’’ ujarnya.

Kapolres Pelalawan, AKPB Afrizal Asri SIK melalui Kasi Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Harianto SH membenarkan kejadian ini. “Ya, benar adanya terjadi laka lantas antara mobil minibus berwarna hitam dengan truk berwarna oranye tersebut,’’ ujarnya.

Kapolsek Pangkalankerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi SIK menambahkan, banjir tak hanya memutus akses transportasi jalan darat, tapi juga telah menggenangi 529 rumah warga. Bahkan, dari ratusan korban terdampak banjir itu, 34 kepala keluarga telah mengungsi ke tenda pengungsian yang didirikan BPBD dan Polres Pelalawan.  “Ya, ada sebanyak 529 total rumah warga yang terdampak dan terendam banjir. Hingga saat ini, sudah ada 42 KK yang mengungsi,” jelasnya.

Baca Juga:  Polisi Susuri Hutan Belantara untuk Menyampaikan Pesan Pilkada Damai di Bunut

Mantan Kasatlantas Polres Inhil ini menjelaskan sebaran banjir di ibu kota Pelalawan. Di Kelurahan Pangkalankerinci Kota terpantau di Dusun Kualo dengan debit air hinga 205 sentimeter. Di mana ada 60 unit rumah yang terdampak, namun belum ada yang terendam.

Kemudian di Jalan Sultan Syarif Hasim yang tergenang hingga 55 cm dan terdata 33 rumah warga terdampak, 15 unit yang terendam, serta 8 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi secara mandiri. Selanjutnya, satu titik lagi di Jalan Lintas Timur RT 009 RW 001 dengan kedalaman banjir 30 cm. Ada 30 unit yang terdampak dan 15 rumah telah terendam air. “Jadi, di Kelurahan Pangkalankerinci Kota ini, ada 8 KK yang mengungsi,” bebernya.

Di Kabupaten Kampar, hingga Ahad (9/3), banjir masih melanda tiga desa yakni Desa Buluh Cina, Desa Tanjung Balam, dan Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu. ‘’Banjir masih melanda Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu sudah hampir sepekan. Intensitas hujan yang tinggi yang menyebabkan luapan air Sungai Kampar,’’ ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Pusdalops Adi Candra Lukita.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah terus berangsur surut. “Alhamdulillah, debit air Sungai Indragiri terus mengalami surut. Sebelumnya pada bagian hilir kondisi air sungai Indragiri bertahan, namun saat ini juga sudah ikut surut,” ujar Kepala KPBD Inhu Mulyadi SSos, Ahad (9/3).

Untuk memastikan sejumlah wilayah di bagian hilir Sungai Indragiri, Kepala KPBD turun bersama Kapolsek Rengat Barat untuk memastikan sejumlah warga di posko pengungsian yang telah didirikan, Ahad (9/3).

Tenda pengungsian itu didirikan di Desa Rantau Bakung, Kecamatan Rengat Barat sebagai antisipasi jika air Sungai Indragiri terus naik. “Sebelumnya ada beberapa rumah warga yang sudah terendam, makanya kami dirikan tenda,” ungkapnya.

Saat turun lapangan, pihaknya juga menyerahkan bantuan kepada warga Desa Rantau Bakung berupa beras, mi instan, dan selimut. “Bantuan ini berasal dari dua pihak, yaitu Polri yang menyumbangkan 20 kg beras dan kami (KPBD) menyalurkan 5 kardus mi instan serta 20 selimut,” katanya.

Tak hanya memberikan bantuan, pihak juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Bahkan, menekankan agar lebih mewaspadai untuk tidak membiarkan anak-anak bermain di lokasi banjir.(amn/kom/kas/das)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir di Pelalawan akibat meluapnya air Sungai Kampar mengalami peningkatan yang signifikan. Khususnya yang merendam badan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras.

Ahad (9/3), tinggi genangan air mencapai 42 sentimeter (cm) dari ketinggian sehari sebelum­nya yang hanya sekitar 30 cm. Tidak hanya itu, genangan air pun mulai merendam sejumlah titik lainnya di badan Jalintim. Seperti Km 75, Km 76, dan Km 77, tak jauh dari SPBU Buya Karim. Rata-rata tinggi permukaan air 10-25 cm.

- Advertisement -

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulpan menjelaskan  banjir di jalintim dipengaruhi oleh luapan Sungai Kampar yang terus meningkat dan merupakan puncak air limpahan dari waduk PLTA Koto Panjang beberapa hari lalu. “Jadi, kita imbau kendaraan roda dua agar tidak melewati titik banjir di Jalintim. Apabila memaksa untuk menerobos banjir, pengendara harus berhati-hati dan waspada agar tidak mogok di tengah banjir. Dan tetap mengikuti arahan dari petugas di lapangan agar tidak terjebak di tengah banjir,” imbau Zulfan.

Sementara itu, Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK juga menyarankan agar kendaraan kecil, khususnya kendaraan roda dua tidak memaksakan diri untuk melintas di Jalintim. “Kami berharap kerja sama seluruh pengguna jalan agar mengikuti petunjuk dan arahan petugas di lapangan sehingga arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.

- Advertisement -

Polres Pelalawan telah mengerahkan puluhan personel bersama personel gabungan TNI, BPBD, Dinas Perhubungan, Satpol PP di lokasi banjir untuk melakukan  pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dengan  memberikan petunjuk dan arahan kepada sopir yang melintasi genangan air sehingga tidak terjebak ke dalam lubang.

Mereka juga melakukan evakuasi kendaraan yang terjebak banjir. Selain itu, petugas sudah memasang garis pembatas di sisi kiri dan kanan jalan, sebagai panduan bagi pengendara. “Dan sejauh ini, arus lalu lintas masih menggunakan dua arah dan belum diberlakukan sistem buka tutup,’’ ujarnya.

‘’Kendaraan dari Pangkalankerinci ke Pangkalan Kuras maupun sebaliknya dijalankan secara bersamaan. Meski terjadi sedikit perlambatan arus lalu lintas, karena saat melewati banjir kendaraan harus mengurangi kecepatan, namun masih tetap lancar,” tambahnya.

Tabrakan

Video kecelakaan lalu lintas di Pelalawan beredar dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik tersebut, dikabarkan seorang pengemudi minibus bersama 5 penumpang mengalami luka serius setelah mobil tersebut ditabrak truk di Km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras, tak jauh dari lokasi banjir, Ahad (9/3).

Baca Juga:  Perusahaan Turunkan Alat Berat Tutup Kanal yang Jebol

Dalam video itu dijelaskan, laka lantas tersebut terjadi saat satu unit truk berwarna oranye, memotong antrean kendaraan akibat Jalintim Km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras yang bergerak dari arah Kelurahan Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras menuju Kecamatan Pangkalankerinci dengan kecepatan tinggi sekitar pukul 16.00 WIB.

Namun, saat berada di tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya sekitar 10 meter dari posko banjir depan masjid Desa Kemang Pangkalan Kuras, dari arah berlawanan Pangkalankerinci menuju Sorek, tiba-tiba muncul satu unit minibus berwarna hitam yang dikemudikan supir dengan membawa 5 orang penumpang.

“Karena jarak sudah terlalu dekat, truk itu langsung menghantam habis mobil hitam itu. Akibat kejadian itu, 6 orang korban mengalami luka dan dibawa ke Puskesmas Pangkalan Kuras Dua. Bang Firdaus dan warga lainnya tengah menunggu kendaraan untuk membawa korban yang informasi akan di rujuk rumah sakit (RS),” beber warga dalam video tersebut.

Di tempat terpisah, salah seorang warga yang berada di TKP, Dedi Azwandi menyebutkan, akibat kejadian itu lima korban mengalami luka patah kaki dan tangan serta luka lecet pada bagian wajah, tangan dan kaki. Sementara itu, ada seorang korban selamat yang merupakan anak-anak.

‘’Jadi, sejauh ini, tidak ada korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Dan informasi yang saya dapat di lapangan, pengemudi dan penumpang ini merupakan warga asal Tembilahan yang hendak berlibur ke Kota Pekanbaru,’’ ujarnya.

Kapolres Pelalawan, AKPB Afrizal Asri SIK melalui Kasi Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Harianto SH membenarkan kejadian ini. “Ya, benar adanya terjadi laka lantas antara mobil minibus berwarna hitam dengan truk berwarna oranye tersebut,’’ ujarnya.

Kapolsek Pangkalankerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi SIK menambahkan, banjir tak hanya memutus akses transportasi jalan darat, tapi juga telah menggenangi 529 rumah warga. Bahkan, dari ratusan korban terdampak banjir itu, 34 kepala keluarga telah mengungsi ke tenda pengungsian yang didirikan BPBD dan Polres Pelalawan.  “Ya, ada sebanyak 529 total rumah warga yang terdampak dan terendam banjir. Hingga saat ini, sudah ada 42 KK yang mengungsi,” jelasnya.

Baca Juga:  Dapat Bantuan hingga ke Tenda Pengungsian Banjir

Mantan Kasatlantas Polres Inhil ini menjelaskan sebaran banjir di ibu kota Pelalawan. Di Kelurahan Pangkalankerinci Kota terpantau di Dusun Kualo dengan debit air hinga 205 sentimeter. Di mana ada 60 unit rumah yang terdampak, namun belum ada yang terendam.

Kemudian di Jalan Sultan Syarif Hasim yang tergenang hingga 55 cm dan terdata 33 rumah warga terdampak, 15 unit yang terendam, serta 8 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi secara mandiri. Selanjutnya, satu titik lagi di Jalan Lintas Timur RT 009 RW 001 dengan kedalaman banjir 30 cm. Ada 30 unit yang terdampak dan 15 rumah telah terendam air. “Jadi, di Kelurahan Pangkalankerinci Kota ini, ada 8 KK yang mengungsi,” bebernya.

Di Kabupaten Kampar, hingga Ahad (9/3), banjir masih melanda tiga desa yakni Desa Buluh Cina, Desa Tanjung Balam, dan Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu. ‘’Banjir masih melanda Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu sudah hampir sepekan. Intensitas hujan yang tinggi yang menyebabkan luapan air Sungai Kampar,’’ ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Pusdalops Adi Candra Lukita.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah terus berangsur surut. “Alhamdulillah, debit air Sungai Indragiri terus mengalami surut. Sebelumnya pada bagian hilir kondisi air sungai Indragiri bertahan, namun saat ini juga sudah ikut surut,” ujar Kepala KPBD Inhu Mulyadi SSos, Ahad (9/3).

Untuk memastikan sejumlah wilayah di bagian hilir Sungai Indragiri, Kepala KPBD turun bersama Kapolsek Rengat Barat untuk memastikan sejumlah warga di posko pengungsian yang telah didirikan, Ahad (9/3).

Tenda pengungsian itu didirikan di Desa Rantau Bakung, Kecamatan Rengat Barat sebagai antisipasi jika air Sungai Indragiri terus naik. “Sebelumnya ada beberapa rumah warga yang sudah terendam, makanya kami dirikan tenda,” ungkapnya.

Saat turun lapangan, pihaknya juga menyerahkan bantuan kepada warga Desa Rantau Bakung berupa beras, mi instan, dan selimut. “Bantuan ini berasal dari dua pihak, yaitu Polri yang menyumbangkan 20 kg beras dan kami (KPBD) menyalurkan 5 kardus mi instan serta 20 selimut,” katanya.

Tak hanya memberikan bantuan, pihak juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Bahkan, menekankan agar lebih mewaspadai untuk tidak membiarkan anak-anak bermain di lokasi banjir.(amn/kom/kas/das)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari