TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Sebagian warga Kabupaten Kuansing yang berternak sapi, mulai resah. Pasalnya, beberapa ekor sapi sejak sebulan terakhir banyak yang mati secara mendadak.
Salah seorang warga Desa Sumpu, Kecamatan Hulu Kuantan, Agussalim kepada Riau Pos, Ahad (14/1) menyebutkan, sejak sepekan terakhir sudah tiga ekor sapinya mati mendadak.
’’Sapi saya itu tiba-tiba mati mendadak. Padahal dua hari sebelumnya, sapi tersebut masih terlihat sehat. Yang saya takutkan, penyakit ini menular. Sehingga akan menular ke sapi masyarakat yang lain,’’ kata Agusalim.
Menaggapi hal itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Kuansing, Andriyama melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh Asrul mengatakan, sebelumnya ada laporan dari masyarakat terkait adanya hewan ternak yang mati mendadak.
‘’Kita sudah turun ke lapangan beberapa waktu lalu. Kalau dilihat dari gejalanya, berkemungkinan virus jembrana komplikasi parasit darah dan diare ganas. Kalau data dari petugas kita di lapangan, sudah lebih 10 ekor sapi yang mati,’’ kata Asrul.
Asrul menyebutkan, untuk antisipasi penyebaran virus ini, akan dilakukan pemberian vaksin khusus sapi Bali yaitu vaksin hembrana.(hen)
Laporan MARDIAS CAN, Telukkuantan
TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Sebagian warga Kabupaten Kuansing yang berternak sapi, mulai resah. Pasalnya, beberapa ekor sapi sejak sebulan terakhir banyak yang mati secara mendadak.
Salah seorang warga Desa Sumpu, Kecamatan Hulu Kuantan, Agussalim kepada Riau Pos, Ahad (14/1) menyebutkan, sejak sepekan terakhir sudah tiga ekor sapinya mati mendadak.
- Advertisement -
’’Sapi saya itu tiba-tiba mati mendadak. Padahal dua hari sebelumnya, sapi tersebut masih terlihat sehat. Yang saya takutkan, penyakit ini menular. Sehingga akan menular ke sapi masyarakat yang lain,’’ kata Agusalim.
Menaggapi hal itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Kuansing, Andriyama melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh Asrul mengatakan, sebelumnya ada laporan dari masyarakat terkait adanya hewan ternak yang mati mendadak.
- Advertisement -
‘’Kita sudah turun ke lapangan beberapa waktu lalu. Kalau dilihat dari gejalanya, berkemungkinan virus jembrana komplikasi parasit darah dan diare ganas. Kalau data dari petugas kita di lapangan, sudah lebih 10 ekor sapi yang mati,’’ kata Asrul.
Asrul menyebutkan, untuk antisipasi penyebaran virus ini, akan dilakukan pemberian vaksin khusus sapi Bali yaitu vaksin hembrana.(hen)
Laporan MARDIAS CAN, Telukkuantan