Kamis, 21 November 2024

Kolam Limbah PT CRS Jebol Bupati Minta Tutup Sementara Aktivitas PKS

- Advertisement -

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Kolam limbah pengolahan pabrik kelapa sawit (PKS) II milik PT Citra Riau Sarana (CRS) di Desa Muara Langsat, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) jebol.  Akibatnya, limpahan limbah itu masuk ke sungai dan areal perkebunan sawit di sekitar perusahaan.

Kabar itu sampai ke telinga Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM. Orang nomor satu di Kuansing itu langsung memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing Deflides Gusni untuk menutup sementara aktivitas PKS II milik PT CRS itu.

- Advertisement -

“Pak bupati sudah meng­instruksikan pada kami untuk menghentikan sementara aktivitas PKS II PT CRS,” kata Deflides yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (3/1).

Menurutnya, instruksi Bupati Kuansing Suhardiman Amby kepada dirinya merupakan tindaklanjut dari pengecekan dan upaya yang dilakukan di lapangan serta melihat perkembangan kondisi saat ini.

Di mana 31 Desember 2023, kolam ketujuh PKS II PT CRS jebol. Mendapat informasi itu, DLH pada 1 Januari 2024 menurunkan petugas pengawas lingkungan hidup (PPLH) ke lokasi. Dari hasil pengecekan ke lapangan, ternyata limbah yang menjalar ke sungai dan kebun milik warga sekitar berasal dari

- Advertisement -
Baca Juga:  Tingkatkan Pelayanan Pendidikan

kami untuk menghentikan sementara aktivitas PKS II PT CRS,” kata Deflides yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (3/1).

Menurutnya, instruksi Bupati Kuansing Suhardiman Amby kepada dirinya merupakan tindaklanjut dari pengecekan dan upaya yang dilakukan di lapangan serta melihat perkembangan kondisi saat ini.

Di mana 31 Desember 2023, kolam ketujuh PKS II PT CRS jebol. Mendapat informasi itu, DLH pada 1 Januari 2024 menurunkan petugas pengawas lingkungan hidup (PPLH) ke lokasi. Dari hasil pengecekan ke lapangan, ternyata limbah yang menjalar ke sungai dan kebun milik warga sekitar berasal dari kolam ketujuh yang jebol.

Saat ke lokasi, pihaknya menyampaikan di tengah musim penghujan sekarang ini pihak DLH Kuansing meminta dan mengimbau kepada semua perusahaan penghasil limbah di Kuansing untuk memastikan kolam-kolam Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) aman atau tidak jebol pada saat curah hujan tinggi. Melaporkan atau berkoordinasi ke DLH Kuansing atau pihak-pihak terkait lainnya, jika IPAL terjadi kebocoran atau jebol.  “Namun pak bupati minta untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, aktivitas PKS II CRS dihentikan sementara,” sebutnya.

Baca Juga:  IKKLAS Telukkuantan Antar Sembako ke Kampung Halaman

Saat ini, dia dan tim dari Polres kembali turun ke lokasi untuk menyampaikan instruksi Bupati Kuansing pada pihak perusahaan.

Asisten Bagian Dampak Lingkungan PT CSR Kengjas yang dikonfirmasi mengakui dua hari lalu kolam ketujuh di PKS II PT CRS jebol. Kondisi ini dipengaruhi curah hujan yang tinggi, sehingga terjadi musibah yang tak diinginkan (force majeure).

Pihak perusahaan sudah menangani kolam penampungan limbah yang jebol dan tetap melakukan pengawasan di lapangan. “Mudah-mudahan tidak jebol lagi. Kami tetap kontrol di lapangan,” ujarnya. Terkait instruksi Bupati Kuansing untuk menghentikan sementara aktivitas di PKS II, Kengjas mengakui sudah mendapatkan informasi itu langsung dari DLH Kuansing.(gem)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Kolam limbah pengolahan pabrik kelapa sawit (PKS) II milik PT Citra Riau Sarana (CRS) di Desa Muara Langsat, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) jebol.  Akibatnya, limpahan limbah itu masuk ke sungai dan areal perkebunan sawit di sekitar perusahaan.

Kabar itu sampai ke telinga Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby AK MM. Orang nomor satu di Kuansing itu langsung memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing Deflides Gusni untuk menutup sementara aktivitas PKS II milik PT CRS itu.

- Advertisement -

“Pak bupati sudah meng­instruksikan pada kami untuk menghentikan sementara aktivitas PKS II PT CRS,” kata Deflides yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (3/1).

Menurutnya, instruksi Bupati Kuansing Suhardiman Amby kepada dirinya merupakan tindaklanjut dari pengecekan dan upaya yang dilakukan di lapangan serta melihat perkembangan kondisi saat ini.

- Advertisement -

Di mana 31 Desember 2023, kolam ketujuh PKS II PT CRS jebol. Mendapat informasi itu, DLH pada 1 Januari 2024 menurunkan petugas pengawas lingkungan hidup (PPLH) ke lokasi. Dari hasil pengecekan ke lapangan, ternyata limbah yang menjalar ke sungai dan kebun milik warga sekitar berasal dari

Baca Juga:  Bupati Beri Nama Anak Kembar 4 di Kuansing

kami untuk menghentikan sementara aktivitas PKS II PT CRS,” kata Deflides yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (3/1).

Menurutnya, instruksi Bupati Kuansing Suhardiman Amby kepada dirinya merupakan tindaklanjut dari pengecekan dan upaya yang dilakukan di lapangan serta melihat perkembangan kondisi saat ini.

Di mana 31 Desember 2023, kolam ketujuh PKS II PT CRS jebol. Mendapat informasi itu, DLH pada 1 Januari 2024 menurunkan petugas pengawas lingkungan hidup (PPLH) ke lokasi. Dari hasil pengecekan ke lapangan, ternyata limbah yang menjalar ke sungai dan kebun milik warga sekitar berasal dari kolam ketujuh yang jebol.

Saat ke lokasi, pihaknya menyampaikan di tengah musim penghujan sekarang ini pihak DLH Kuansing meminta dan mengimbau kepada semua perusahaan penghasil limbah di Kuansing untuk memastikan kolam-kolam Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) aman atau tidak jebol pada saat curah hujan tinggi. Melaporkan atau berkoordinasi ke DLH Kuansing atau pihak-pihak terkait lainnya, jika IPAL terjadi kebocoran atau jebol.  “Namun pak bupati minta untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, aktivitas PKS II CRS dihentikan sementara,” sebutnya.

Baca Juga:  1.963 SK Tendik dan Nakes Honor Daerah Kuansing Dibagikan

Saat ini, dia dan tim dari Polres kembali turun ke lokasi untuk menyampaikan instruksi Bupati Kuansing pada pihak perusahaan.

Asisten Bagian Dampak Lingkungan PT CSR Kengjas yang dikonfirmasi mengakui dua hari lalu kolam ketujuh di PKS II PT CRS jebol. Kondisi ini dipengaruhi curah hujan yang tinggi, sehingga terjadi musibah yang tak diinginkan (force majeure).

Pihak perusahaan sudah menangani kolam penampungan limbah yang jebol dan tetap melakukan pengawasan di lapangan. “Mudah-mudahan tidak jebol lagi. Kami tetap kontrol di lapangan,” ujarnya. Terkait instruksi Bupati Kuansing untuk menghentikan sementara aktivitas di PKS II, Kengjas mengakui sudah mendapatkan informasi itu langsung dari DLH Kuansing.(gem)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari