KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) – TINGKAT partisipasi pengecekan kanker leher rahim (serviks) dan payudara melalui inspeksi visual dengan asam asetat atau individual vehicle approval (IVA) test di Kepulauan Meranti, masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri SKM mengatakan, program IVA test gratis berlangsung rutin di masing-masing Puskesmas yang berada di daerah setempat.
- Advertisement -
’’Kalau IVA tets serentak berlangsung gratis itu per semester rutin di seluruh Puskesmas. Artinya dalam setahun itu kami laksanakan sebanyak dua kali. Di luar jadwal itu ada juga pelayanan, nanti bisa diakomodir lewat PBJS. Namun tingkat partisipasinya masih rendah,’’ ungkapnya, Selasa (30/7).
Seperti baru-baru ini, dari data yang ia rangkum melalui jajaran hanya beberapa orang peserta saja yang ikut ambil kesempatan terhadap IVA test tersebut.
- Advertisement -
Untuk realisasi kegiatan sementara pertama, Fahri menyebut, jumlah peserta yang terlibat hanya 6 orang.
Dari jumlah tersebut 2 orang di antaranya suspect kanker rahim, positif 1 orang, 1 orang divonis kelainan genekologi, sementara sisanya negatif.
Untuk peserta yang telah dinyatakan positif, mereka menyarankan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Seperti memberikan rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai.
‘’Alat dan SDM sudah ada untuk layanan tersebut. Namun, masyarakat mungkin masih canggung terhadap pemeriksaan IVA test, sehingga layanan IVA masih sepi peminat,’’ ujar dia.(hen)
Laporan WIRA SAHPUTRA, Selatpanjang
KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) – TINGKAT partisipasi pengecekan kanker leher rahim (serviks) dan payudara melalui inspeksi visual dengan asam asetat atau individual vehicle approval (IVA) test di Kepulauan Meranti, masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri SKM mengatakan, program IVA test gratis berlangsung rutin di masing-masing Puskesmas yang berada di daerah setempat.
’’Kalau IVA tets serentak berlangsung gratis itu per semester rutin di seluruh Puskesmas. Artinya dalam setahun itu kami laksanakan sebanyak dua kali. Di luar jadwal itu ada juga pelayanan, nanti bisa diakomodir lewat PBJS. Namun tingkat partisipasinya masih rendah,’’ ungkapnya, Selasa (30/7).
Seperti baru-baru ini, dari data yang ia rangkum melalui jajaran hanya beberapa orang peserta saja yang ikut ambil kesempatan terhadap IVA test tersebut.
Untuk realisasi kegiatan sementara pertama, Fahri menyebut, jumlah peserta yang terlibat hanya 6 orang.
Dari jumlah tersebut 2 orang di antaranya suspect kanker rahim, positif 1 orang, 1 orang divonis kelainan genekologi, sementara sisanya negatif.
Untuk peserta yang telah dinyatakan positif, mereka menyarankan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Seperti memberikan rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai.
‘’Alat dan SDM sudah ada untuk layanan tersebut. Namun, masyarakat mungkin masih canggung terhadap pemeriksaan IVA test, sehingga layanan IVA masih sepi peminat,’’ ujar dia.(hen)
Laporan WIRA SAHPUTRA, Selatpanjang